Puluhan Warga Pegantenan Pamekasan Cekcok Mulut hingga Acungkan Celurit

Peristiwa yang nyaris terjadi carok itu disebabkan adanya salahpaham antara warga Desa Tebul Timur dengan warga Desa Bulangan Barat.

21 Mar 2024 - 10:45
Puluhan Warga Pegantenan Pamekasan Cekcok Mulut hingga Acungkan Celurit
Tangkapan layar video berdurasi 22 detik terlihat perempuan dan laki-laki mengacungkan celurit di pinggir jalan (SJP)

Kabupaten Pamekasan, SJP - Beredar video warga Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan cekcok mulut membawa celurit.

Dalam video berdurasi 22 detik itu, nampak perempuan dan laki-laki mengacungkan celurit di pinggir jalan.

Diketahui, peristiwa yang nyaris terjadi carok itu disebabkan adanya salahpaham antara warga Desa Tebul Timur dengan warga Desa Bulangan Barat.

Kasihumas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto membenarkan terjadinya cekcok mulut antara warga Desa Bulengan Barat dan Tebul Tibur.

Sri menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari kecelakaan antara pengemudi mobil dan motor di Jalan Raya Pegantenan depan Toko Qoim, Selasa (19/3/2024) sekita pukul 17.00 WIB.

Saat kecelakaan, pengendara mobil dan motor cekcok mulut. Sontak masyarakat yang ada disekitar langsung melerai kedua belah pihak.

Saat melangsungkan peleraian, datang Ahmadi warga Desa Bulengan Barat yang spontan mengatakan untuk dibiarkan jangan dilerai.

“Sudah biarkan saja bila tidak mau dilerai,“ kata Sri kepada suarajatimpost.com menirukan suara Ahmadi yang divideo oleh seseorang, Kamis (21/3/2024).

Video ucapan Ahmadi pun viral di kalangan masyarakat Desa Tebul Timur yang memicu keluarga Roy dan Fairul warga Desa Tebul Timur yang terlibat kecelakaan tidak terima.

Keesokan harinya, kata Sri, pada tanggal 20 Maret 2024 sekitar pukul 15.20 WIB, keluarga Roy dan Fairul mendatangi Ahmadi di rumahnya dengan membawa celurit.

“Kejadian tersebut diketahui istri Ahmadi,” ujarnya.

Dengan keadaan kaget, istri Ahmadi langsung menghubungi pamannya yang bernama Susuri warga Desa Bulangan Barat.

Setelah mendapat kabar itu, Susuri menanyakan kepada Ahmadi masalah yang telah terjadi sehingga didatangi warga Desa Tebul Timur dengan membawa celurit.

Namun Ahmadi tidak mengakuinya karena dia merasa tidak punya salah.

"Sehingga untuk mengetahui akar masalahnya, Susuri bermaksud mendatangi keluarga Roy dan Fairul di rumahnya," ungkapnya.

Tak disangka, dalam perjalanan menuju rumah Roy dan Fairul, Susuri dihalangi Hatib yang masih mempunyai ikatan keluarga dengan Roy dan Fairul.

Dikatakan, keluarga Roy dan Fairul salah paham mengira Susuri akan melabrak, sehingga mereka menghubungi keluarganya.

Selang beberapa saat, keluarga Roy dan Fairul datang dengan membawa celurit sekitar 10 orang. Waktu itu langsung terjadi cekcok mulut antara Susuri dengan keluarga Roy dan Fairul.

"Saat terjadi cekcok mulut, Wakapolsek Pegantenan melintas di TKP dan langsung melera”.

"Saat itu juga datang H Faris dan langsung membawa Susuri dengan mobilnya ke rumah Kepala Desa Bulangan Barat," jelasnya.

Sri menyebut, saat ini Polsek Pegantenan mengedepankan Bhabinkamtibmas untuk mereda dan memberikan himbauan kamtibmas kepada kedua belah pihak agar kejadian tersebut tidak berkembang.

"Kades Bulangan Barat sudah mendatangi tokoh masyarakat Tebul Timur untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan dari pihak warga Desa Tebul Timur menyadari bahwa terjadi kesalahpahaman antara Fairul, Roy dengan Ahmadi dan siap untuk minta maaf," tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow