Polisi Terus Selidiki Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Malang-Pandaan
Polisi menyebut, 48 korban luka-luka dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar dan fasilitas kesehatan lainnya. Empat korban meninggal dunia sudah diidentifikasi dan dibawa ke rumah sakit.
MALANG, SJP - Kepolisian Resor Malang terus menyelidiki kecelakaan maut di Jalan Tol Malang-Pandaan, kilometer 77+200, Lawang, Kabupaten Malang. Kecelakaan tersebut melibatkan 52 orang, dengan 48 korban luka-luka dan empat korban meninggal dunia.
Menurut Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, kecelakaan melibatkan bus dan truk. Keseluruhan korban meninggal dunia sudah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.
Pihaknya menyebut bahwa 48 korban luka-luka dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar dan fasilitas kesehatan lainnya. Empat korban meninggal dunia sudah diidentifikasi dan dibawa ke rumah sakit.
Polres Malang juga menyediakan Crisis Center di Exit Tol Singosari untuk keluarga korban.
Menurut AKBP Putu, Kepolisian telah menggunakan alat Tracking Accident Analysis (TAA) untuk mengumpulkan bukti.
Bahkan Tim dari Unit Gakkum Polres Malang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan teknisi kendaraan untuk memeriksa kondisi kendaraan.
"Untuk saat ini tim masih bekerja dipimpin Dirlantas melakukan olah TKP dengan menggunakan alat TAA ini. Alat ini masih bekerja dan tim penyidik dari unit Satlantas Gakkum Polres Malang mulai tadi malam sudah mengumpulkan bukti-bukti," kata AKBP Putu Kholis Aryana, Selasa 24/12/2024.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dan keterangan dari saksi untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dan pasal yang akan dikenakan," imbuhnya.
Pihaknya nya juga masih menunggu proses penyelidikan, nanti setelah lengkap bukti dan keterangan-keterangan untuk gelar perkara, polisi baru akan menetapkan siapa yang bersalah dan pasal apa yang dikenakan.
"Untuk sopir truk saat ini masih di rumah sakit, ada sakit di lengan sebelah kiri walaupun mudah-mudahan tidak patah. Kemudian ada lebam di pelipis sebelah kiri sementara updatenya itu karena proses penyelidikan masih berjalan," terang AKBP Putu.
Ia juga menyebut jika tenaga medis masih terus berusaha untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para korban luka-luka.
"Perlu waktu untuk mengobservasi, karena mayoritas korban adalah anak-anak kelas 8 kelas 7. Mudah-mudahan yang luka ringan bisa segera pulih, bisa dirawat jalan maupun diambil oleh pihak keluarga, dan masih berproses untuk observasi tindakan dari medis, bagi korban luka ringan, sedang maupun berat," pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?