Pj Wali kota Malang Jamu Peserta Konferensi Internasional Pariwisata dan Ziarah Religi Asia Pasifik 

Acara ini adalah kesempatan luar biasa perkuat kerjasama dan pertukaran gagasan dalam rangka memajukan sektor pariwisata serta ziarah religi di wilayah Asia Pasifik.

19 Jan 2024 - 07:45
Pj Wali kota Malang Jamu Peserta Konferensi Internasional Pariwisata dan Ziarah Religi Asia Pasifik 
Pj. Wali kota Malang saat acara Konferensi Internasional Pariwisata dan Ziarah Religi Asia Pasifik, Bidang Komunikasi dan Informasi (malangkota.go.id/SJP)

Kota Malang, SJP  – Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM sambut delegasi Konferensi Internasional Pariwisata dan Ziarah Religi Asia Pasifik Ke-2 melalui jamuan makan malam di Ruang Sidang Balaikota Malang, Kamis malam (18/01/2024).

Wahyu sampaikan ini adalah momen penting jalin hubungan lebih erat antara peserta konferensi yang datang dari berbagai negara dengan Kota Malang.

Tidak hanya itu, acara ini adalah kesempatan luar biasa perkuat kerjasama dan pertukaran gagasan dalam rangka memajukan sektor pariwisata serta ziarah religi di wilayah Asia Pasifik.

“Semoga atmosfer Kota Malang dapat menambah spirit dalam pelaksanaan kegiatan bagi semua peserta konferensi. Konferensi ini menjadi even yang penting sekaligus membuka kesempatan bagi kota Malang untuk memperkenalkan potensi pariwisata dan ziarah religi yang ada, ke dunia internasional,” urai Wahyu.

Lebih lanjut ia ungkapkan sebagai daerah yang tasbihkan diri sebagai kota pariwisata, Kota Malang berkewajiban senantiasa kembangkan sekaligus jaga keberlanjutan sektor tersebut.

Ia terangkan Kota Malang tidak miliki banyak potensi wisata alam yang dijadikan sebagai destinasi wisata

“Namun ada alternatif wisata lainnya yang dapat menjadi signature dari Kota Malang. Seperti halnya wisata Kayutangan Heritage yang hingga saat ini terus dikembangkan dan memiliki banyak bangunan kuno peninggalan Belanda untuk menjadi wisata heritage. Dan terus digali potensi heritage lainnya, mengingat lanskap Kota Malang yang kaya akan bangunan bersejarah,” paparnya.

Selain itu, Wahyu tambahkan bukan hanya peninggalan jaman kolonial saja yang dikembangkan, tetapi juga wisata kearifan lokal yang dikemas menjadi wisata budaya dan religi.

Kota ini pun memiliki peninggalan berbagai tempat peribadatan kuno.

“Seperti Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Gereja Hati Kudus Kayutangan, Gereja Katedral Ijen, Klenteng Eng An Kiong dan Masjid Agung Jami yang menjadi spot wisata religi sekaligus sebagai representatif arti keberagaman dan toleransi umat beragama,” terangnya.

Untuk wisata ziarah religi, jelas Wahyu, Kota Malang juga miliki Makam Ki Ageng Gribig yang merupakan seorang tokoh ulama penyebar agama Islam pertama kali di Kota Malang.

Selain itu juga situs Makam Ulama Habib Abdul Qadir Bin Ahmad Bilfaqih di Kota Malang, yang merupakan sosok ulama besar pendiri Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyya.

“Tentu pengembangan wisata religi ini tidak saja untuk memperkaya destinasi wisata, namun juga untuk memfasilitasi para wisatawan dalam mengisi energi spiritual, meningkatkan keimanan sekaligus menambah wawasan keagamaan, budaya serta sejarah religi yang dimiliki Kota Malang. Guna lebih menguatkan label kota wisata, fasilitas pendukung seperti hotel dan restauran serta akomodasi lain juga telah tersedia di Kota Malang,” pungkas Wahyu. (**)

sumber: malangkota.go.id

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow