Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto: Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Edukatif
Di Bojonegoro usaha peternakan saat ini kembali bergairah sejak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai terkendali.
BOJONEGORO, SJP - Pembangunan di bidang peternakan merupakan salah satu jalan mewujudkan swasembada atau kemandirian pangan. Kemandirian pangan menjadi kunci untuk menjaga ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berkomitmen mewujudkan visi itu melalui berbagai program dan kebijakan yang strategis. Di Bojonegoro usaha peternakan saat ini kembali bergairah sejak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai terkendali.
Harga komoditas peternakan mulai stabil. Kondisi demikian diharapkan para peternak masih tetap bersemangat dalam mengembangkan usahanya. Walaupun demikian, selalu waspada dan tetap mengantisipasi jika sewaktu-waktu ada permasalahan alam seperti kekeringan dan penyakit.
Dengan tata kelola dan manajemen yang intensif. Perkembangan peternakan di Kabupaten Bojonegoro selama tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhannya mencapai 0,24 persen untuk sapi, kambing 0,42 persen, dan domba 3,14 persen.
Pemerintah Kabupaten (Pekab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) menggelar kontes dan pameran ternak di Pasar Hewan Kedungbondo, Kecamatan Balen. Kegiatan ini digelar sejak 19-20 November 2024. Peserta kontes diambil dari 28 kecamatan.
Untuk sapi ada lima kategori. Yakni sapi ekstrem, cross calon indukan, pedet calon kereman, peranakan ongole (PO) calon indukan, dan PO indukan. Sementara untuk kambing ada kategori kambing pejantan dan indukan peranakan etawa (PE). Kategori untuk domba yakni pejantan dan betina lokal.
"Pasar ternak ini seharusnya bisa menjadi tempat wisata. Jadi bukan hanya tempat untuk transaksi jual beli hewan ternak. Namun bisa menjadi tempat wisata,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto saat mengisi sambutan dalam acara tersebut, Rabu (20/11/2024).
Sehingga, kata Adriyanto, anak-anak nantinya bisa belajar tentang hewan ternak. Namun demikian, pihaknya meminta agar pasar hewan ini terus dijaga. Bila kebersihan terjaga, maka orang-orang akan tertarik mendatangi pasar.
Lebih dari itu, Adriyanto berharap keberadaan pasar hewan ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Misalnya ada yang menjual susu sapi dan susu kambing, atau daging beku dan produk menarik lainnya.
Pihaknya optimistis, bisa menjadikan pasar hewan ini sebagai daya tarik wisatawan. Sebab dia melihat ada potensi yang bisa dikelola dalam pasar itu. Sehingga yang bisa dijual bukan hanya sapi dan kambing, tetapi bisa menjual ternak-ternak yang lain yang punya potensi.
Adriyanto menekankan pentingnya mendukung program Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan. Dalam hal ini termasuk di bidang peternakan. Bojonegoro merupakan salah satu daerah dengan populasi hewan ternak yang besar.
Hal itu bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk memperkuat ketahanan pangan. Khususnya di bidang peternakan. Namun demikian, hewan ternak harus sehat dan memenuhi standar. Sehingga peternakan bisa menjadi penghasilan bagi para peternak.
“Salah satunya ternak yang ada di Bojonegoro kita jadikan industri. Jadi ada industri peternakannya,” terang Adriyanto. (***)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?