Petani Cabai di Mojokerto Khawatir Harga Anjlok, Panen Paksa Jadi Pilihan

Karena mereka khawatir harga cabai mendadak anjlok pada panen raya yang diprediksi akan tiba dua pekan kedepan.

07 Jan 2025 - 22:00
Petani Cabai di Mojokerto Khawatir Harga Anjlok, Panen Paksa Jadi Pilihan
Petani di Mojokerto terpaksa memanen cabainya walau masih berwarna hijau. (Syaiful/SJP)

MOJOKERTO, SJP – Panasnya terik matahari yang menyengat hamparan ladang cabai di Dusun Sumbersono, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto tak membuat petani cabai mengeluh.

Mereka justru nampak kekeh memetik cabai. Namun cabai yang mereka petik bukanlah cabai yang sudah matang, melainkan yang masih muda berwarna hijau.

Mereka memanen paksa tanaman cabai mereka walau belum berwarna merah bukan tanpa alasan.

Alasannya cukup sederhana, karena mereka khawatir harga cabai mendadak anjlok pada panen raya yang diprediksi akan tiba dua pekan mendatang.

Riyadi, salah seorang petani di lokasi katakan, harga cabai rawit merah di pasaran saat ini mencapai Rp 80.000 ribu per kilogram. Harga itu juga mempengaruhi cabai rawit muda yang tembus hingga Rp 25.000 per kilogramnya.

"Panen paksa ya karena butuh uang, tidak ada yang dijual lagi, apalagi harga 1 kilogram sekarang sampai Rp 25.000," katanya, Selasa (7/1/2025). 

Sebelumnya hanga cabai rawit hijau hanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 saja perkilogramnya. Hal itu juga sebagai salah satu alasan yang menyebabkan bapak empat anak ini memanen paksa tanaman cabainya yang masih hijau.

Sebenarnya, ia juga tak mau memanen paksa cabai muda yang ia tanam di lahan sewa perhutani ini. Namun mereka benar-benar khawatir saat cabainya sudah berwarna merah harga malah anjlok.

"Aslinya sayang, hasil cabai bisa dibilang ini bagus, tapi dua minggu lagi sudah penen raya," ungkapnya.

Harapan petani hanya satu, mereka meminta harga cabai cenderung stabil. Terlebih dia mengatakan pengaruh musim hujan bisa sebabkan harga cabai semakin anjlok. 

"Inginnya stabil, tinggi seperti saat ini. Soalnya musim hujan juga mempengaruhi, harga jadi turun," tandasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow