Perpamsi Jatim Apresiasi Pemkot Malang Pembangunan WTP
Dari asumsi kebutuhan sekitar 220 ribu sambungan rumah (SR), saat ini diperkirakan sudah ada sebanyak 170 ribu yang sudah terpenuhi. Sehingga, dari analisa singkatnya tersebut masih ada sekitar 50 ribu SR yang dibutuhkan.
Kota Malang, SJP - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya memberikan perhatian terhadap Perumda Tugu Tirta yang tengah berusaha memenuhi kebutuhan air baku warga Kota Malang, dengan menginisiasi pembangunan water treatment plant (WTP).
Upaya tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Jawa Timur Syamsul Hadi, saat ditemui awak media di Sekretariat PWI Malang Raya, Selasa (25/6/2024).
"Tentu kami apresiasi Pemkot Malang yang telah memberi perhatian betul kepada BUMD nya terkait pembangunan WTP ini. Karena itu biasanya sangat besar," ucap Syamsul.
Namun demikian, pria yang juga Direktur Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang ini menilai bahwa harus ada kajian yang serius terkait rencana tersebut.
Terutama berkaitan dengan analisa teknis mengenai kapasitas air baku yang diproyeksikan melalui WTP tersebut.
Dalam catatannya, dirinya berasumsi bahwa ada sekitar 830 ribu warga Kota Malang yang membutuhkan air baku, melalui layanan Perumda Tugu Tirta.
Dengan jumlah itu, dirinya berasumsi ada sebanyak 220 ribu pelanggan yang membutuhkan sambungan saluran air.
"Kita asumsikan, satu sambungan rumah itu kan berisi 4 jiwa (warga). Jadi ada sekitar 200 sambungan rumah yang dibutuhkan," jelasnya.
Dari catatannya, dari asumsi kebutuhan sekitar 220 ribu sambungan rumah (SR), saat ini diperkirakan sudah ada sebanyak 170 ribu yang sudah terpenuhi. Sehingga, dari analisa singkatnya tersebut masih ada sekitar 50 ribu SR yang dibutuhkan.
Menurutnya, kebutuhan itu lah yang perlu dilakukan analisa. Artinya, harus menganalisa berapa besar kapasitas air yang bisa diproduksi melalui WTP untuk pemenuhan kebutuhan air baku. Tujuannya agar lebih efisien dan efektif.
Sebab menurutnya, selain membangun WTP, sebenarnya Kota Malang juga bisa mengoptimalkan sumber air yang selama ini telah digunakan. Yakni dari Sumber Wendhit Kecamatan Pakis dan Sumber Pitu di Kecamatan Tumpang.
"Berdasarkan ijin, sumber wendhit itu 1.500 per detik. Itu bisa 150 ribu pelanggan. Apakah itu sudah dimaksimalkan. Kalau belum maksimal, kenapa? Misalnya kalau kurang dari 1.500, seharusnya program optimalisasi," terangnya.
Sedangkan untuk Sumber Pitu, berdasarkan catatan administrasinya, kapasitas air yang digunakan adalah sebesar 240 liter per detik. Dengan perjanjian kerjasama yakni penggunaan sebesar 120 liter per detik bagi masing-masing Perumda Tirta Kanjuruhan dan Perumda Tugu Tirta.
"Kalau dilihat dari (catatan kami) penggunaan masih 60 liter per detik. Masih ada potensi 60 liter per detik. Belum lagi sumber yang mengambil di Kota Batu, ini harus dievaluasi lagi. Untuk optimalisasi bisa menambah tandon atau pompa, biaya nya tentu lebih murah," pungkasnya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?