Peran Gerindra dalam Pilwali Surabaya 2024: Fokus Pendidikan dan Ekonomi Kreatif

Dalam konteks Pilwali Surabaya 2024, Hadi Dedyansah menegaskan bahwa saat ini partai Gerindra Jawa Timur (Jatim) telah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Pilwali Surabaya 2024, dengan kesiapan calon wali kota dari internal partai.

25 Mar 2024 - 12:15
Peran Gerindra dalam Pilwali Surabaya 2024: Fokus Pendidikan dan Ekonomi Kreatif
Sarasehan anggota DPRD Jatim bersama elemen masyarakat akademisi, pedagang dan kalangan komunitas seniman dan pkk ibu-ibu kota Surabaya menuju pilwali 2024 dalam pilkada mendatang bertema Toleransi sebagai landasan mengukuhkan persatuan dalam keanekaragaman. (Foto: Jefri Yulianto/SJP)
Peran Gerindra dalam Pilwali Surabaya 2024: Fokus Pendidikan dan Ekonomi Kreatif
Peran Gerindra dalam Pilwali Surabaya 2024: Fokus Pendidikan dan Ekonomi Kreatif

Surabaya SJP -  Sarasehan yang diadakan oleh anggota DPRD Jatim, Hadi Dedyansah, sampaikan pemikirannya tentang tema 'Toleransi sebagai landasan mengukuhkan persatuan dalam keanekaragaman' menuju kontestasi Pilkada 2024 mendatang, Senin (25/3/2024).

Dalam konteks Pilwali Surabaya 2024, Hadi Dedyansah menegaskan bahwa saat ini partai Gerindra Jawa Timur (Jatim) telah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Pilwali Surabaya 2024, dengan kesiapan calon wali kota dari internal partai.

"Pada kesempatan ini, saya berpendapat kota Surabaya butuh sosok yang cermat dalam sikapi persoalan kesenjangan sosial hingga martabat rakyat lapis bawah, seperti warga masyarakat tinggal di kota Surabaya sendiri mulai kebutuhan pendidikan, rumah tinggal, kreatifitas hak individu dalam berkarya dan tingkat kesetaraan hidup layak terpenuhi secara sosial dan ekonomi," ujarnya.

Bicara ekonomi, menurut cak Dedi panggilan akrabnya, warga kota Surabaya ini juga optimistis adanya peran penting kaum perempuan bagi pembangunan di era digitalisasi. 

"Apalagi kalangan emak- emak atau ibu- ibu ini di kota Surabaya ini memiliki peran penting menyumbangkan pikirannya untuk perkembangan kota Surabaya," cetusnya.

Saat ini, kata cak Dedi banyak peran emak-emak di abaikan karena itu saya sebagai anggota DPRD Jatim dari Dapil Surabaya mengajak para ibu- ibu ini ikut berfikir dengan menggelar acara whorshop, tentang peran perempuan dalam pembangunan di era digitalisasi terus berkembang ikuti era zaman.

Dalam sesi tanya jawab pun disampaikan Roni peserta sarasehan, bahwa di kota Surabaya tak hanya sebagai tempat pencitraan saja.

Apa nantinya kontribusi nyata kepada seniman Surabaya, khususnya industri musik dapat kembali berjaya lahirkan kota musisi yang berpusat dari keberadaan seniman dan tokoh budaya bisa saling bekerjasama, majukan Surabaya berkembang diakui secara nasional sampai mancanegara.

Untuk itu, Dedi dengan tegas menambahkan bahwa cawali Gerindra diprediksi akan fokus pada beberapa program prioritas selain tumbuh kembang ekonomi kreatif, termasuk bidang pendidikan sangat terhubung.

"Perlu adanya evaluasi dan potensi penghentian sistem zonasi pendidikan yang dianggap merugikan siswa yang berdomisili jauh dari sekolah negeri favorit," harapnya.

Menurutnya, solusi yang diusulkan adalah evaluasi menyeluruh sistem zonasi dan pembangunan SMA/SMK Negeri baru di radius terdekat di setiap kecamatan. Bukan, justru terkotak dan berkesan tebang pilih.

Selain itu, kata Cak Dedi di kalangan warga kota Surabaya ini juga menganalisa dari sisi pemberdayaan budaya dan kesejahteraan seniman yang selazimnya patut dapat tempat dan wadah untuk tetap sejalan dengan program pemerintah, dalam hal kreatifitas seni budaya yang melahirkan cipta semangat baru sinergi dan inovatif.

"Menjadi fokus penting bagi kami, jika saya dipilih percaya pimpin kota Surabaya. Beliau menekankan pentingnya mengakomodir semua komponen kepentingan para budayawan dan seniman dengan mengadakan diskusi untuk menemukan solusi terbaik dalam meningkatkan kreasi dan kesejahteraan mereka," harap Dedi.

Sementara Ivan, yang juga peserta lulusan sarjana dan akademisi melontarkan pertanyaan bagimana dengan lulusan perguruan tinggi di Surabaya hanya terbenam dalam larutan teknologi.

"Maksudnya sekarang ini banyak lulusan sarjan yang ujung-ujungnya berbekal hp dengan aplikasi android banyak yang terjun jadi kerja gojek online. Guna penuhi kebutuhan ekonomi keluarga, atau hanya mentok masuk buruh pabrik, zeperti apa solusinya," tanya Ivan ke Cak Dedi.

Tidak hanya itu, sahut Dedi dalam konteks pemberdayaan masyarakat lokal sebut Dedi juga menyoroti prioritas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk putra daerah sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. 

"Kota Surabaya sudah semestinya diberdayakan dengan peran utama kemajuan lokal wisdom. Artinya, semua yng menyangkut kesejahteraan warga masyarakat Surabaya haruslah didapat dari tingkat literasi yang memadai dari orang Surabaya sendiri. Bukan pendatang, apalagi secara sektoral banyak adidaya dan sumberdaya potensial layak dikembangkn bersama. Ini butuh sinergi mewujudkan itu," tegasnya.

Dedi juga berpesan positif, bahwa terkait pemukiman selayaknya pembangunan apartemen untuk warga Surabaya dan penghapusan labelisasi fakir miskin sebagai bentuk nyata dari komitmen Partai Gerindra Jatim dalam memperkuat persatuan dalam keanekaragaman.

"Pendidikan, budaya, kesejahteraan, dan kesetaraan menjadi fokus utama Partai Gerindra Jatim dalam menghadapi Pilwali Surabaya 2024," tuturnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow