Penjelasan Polisi Soal Korban Balita Meninggal Tersengat Tawon di Jombang
Polisi datangi lokasi Balita meninggal tersengat Tawon di Dusun Ngemplak, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (9/12/2023). Setelah melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih terdapat sisa sarang Tawon yang menempel di ranting pohon Bambu.
Jombang, SJP - Polisi datangi lokasi Balita meninggal tersengat tTawon di Dusun Ngemplak, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (9/12/2023).
Setelah melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih terdapat sisa sarang tawon yang menempel di ranting pohon Bambu.
"Masih banyak tawon yang berkeliaran di sisa sarang tersebut," kata Kapolsek Kesamben AKP Achmad dalam pesan diterima wartawan, Sabtu (9/12/2023).
AKP Achmad himbau masyarakat sekitar untuk sementara tidak melintas di area kebun bambu tersebut dengan memasang penghalang menggunakan pohon bambu.
"Untuk sarang tawon yang dievakuasi oleh tim Damkar bukan yang berada di TKP melainkan di tempat lain yang juga berada di Dusun Ngemplak, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang," terangnya.
Korban balita tersengat tawon yaitu DEP (3) sudah dikebumikan oleh warga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Sementara untuk Ibu Balita Sumilah (37) Tahun masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.
"Sukarti nenek Balita saat ini berada di rumah menjalani rawat jalan dengan kondisi bagian wajah masih tampak bengkak," jelas AKP Achmad.
Kejadian sengatan tawon terjadi Kamis (7/12) siang saat sang ibu gendong DEP hendak ke rumah tetangga berjalan kaki melintasi kebun bambu yang berjarak 15 meter dari rumahnya.
Ternyata ada sarang tawon jatuh tertiup angin kencang, seketika ratusan tawon keluar dari sarang dan serang DEP dan Ibunya.
"Sukarti mengetahui anak dan cucunya diserang tawon segera menghampiri untuk menolong namun juga turut diserang dan disengat Tawon," urainya.
Mereka bertiga berusaha menyelamatkan diri dengan berlari masuk ke dalam rumah.
Sekira pukul 13.30 WIB ketiga korban dibawa keluarganya ke Puskesmas Kesamben untuk mendapatkan perawatan.
"Setelah mendapatkan perawatan kemudian pulang sekira pukul 17.00 WIB," tambahnya.
Baru pada hari Jum'at (8/12/2023) sekira pukul 13.00 WIB korban DEP kondisinya tampak lemah sehingga dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas Kesamben lagi untuk mendapatkan perawatan.
"Karena kondisinya semakin melemah atau kritis sehingga di rujuk ke RSUD Jombang pada pukul 15.00 WIB," tuturnya.
Lanjut AKP Achmad sesampainya di RSUD Jombang mendapatkan perawatan dan kemudian meninggal dunia pada pukul 17.00 WIB.
Sedangkan korban Sumilah pada pukul 16.00 WIB kondisinya juga melemah sehingga dibawa ke RSUD Jombang oleh keluarga menggunakan mobil Siaga Desa.
"Sampai saat ini masih menjalani rawat inap," tandasnya. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?