Konjen AS Surabaya Dikepung, Ratusan Mahasiswa Suarakan Aksi Bela Palestina
Aksi tersebut digerakkan dalam rangka menyuarakan sikap DPD IMM yang mengecam tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung semenjak 7 Oktober 2023 pasca serangan mendadak oleh Hamas ke Jantung Kota Israel.
Surabaya, SJP - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Perwakilan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Jawa Timur melakukan pengepungan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di Surabaya, jalan Citra Raya Niaga No 2, Surabaya, Selasa (7/11/2023).
Aksi tersebut digerakkan dalam rangka menyuarakan sikap DPD IMM yang mengecam tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung semenjak 7 Oktober 2023 pasca serangan mendadak oleh Hamas ke Jantung Kota Israel.
"Apa yang menjadi keganasan dan penghancuran dari pada rumah-rumah warga Palestina, membunuh anak-anak yang tak berdosa, membunuh orang tua yang meninggalkan anak-anak mereka," ungkap Ali Musta'in selaku Koordinator Lapangan (Korlap) DPD IMM.
Pemilihan lokasi pengepungan di Konjen AS sendiri didasari atas anggapan mereka terhadap Amerika sebagai sekutu yang setia memberikan berbagai sokongan seperti bantuan militer untuk Israel.
"Karena dari kajian kita dan data-data yang ada, Amerika memberikan sumbangasih terutama kekuatan militer kepada Israel untuk melakukan penjajahan ke negara Palestina," jelas Ali kepada suarajatimpost.com.
Ali juga membeberkan bagaimana Amerika sejak kepemimpinan presiden Barack Obama di tahun 2016 telah memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar USD 38 miliar atau setara Rp546 trilliun selama 2017-2028.
Dilanjutkan pada tahun 2020, Amerika juga memberikan bantuan uang sebesar USD 3,8 milliar atau setara Rp 55 triliun untuk kebutuhan militer Israel. Bahkan saat Amerika beralih pimpinan ke Presiden Joe Biden, ada usulan untuk penggelontoran bantuan dana ke Israel sebesar USD 14 miliar atau setara Rp 222 triliun.
Karena itulah DPD IMM mendesak agak kedutaan Amerika Serikat untuk segera meninggalkan Indonesia karena pihak Amerika dinilai pro-aktif dalam memberikan dukungan untuk kejahatan Israel.
"Kita mengecam keras dan mengutuk tentunya, dan desakan kita untuk Amerika adalah mengusir kedutaan Amerika yang ada di Indonesia," tutup Ali sebelum melanjutkan aksinya bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya di lokasi.
Aksi ini diawali dengan long march menuju Konsulat Jendral Amerika Serikat yang dilanjutkan dengan berbagai bentuk aksi pembelaan kepada Palestina seperti penginjakan bendera Israel, perobekan bendera Israel hingga Sholat Ghaib untuk para korban di Palestina. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?