Pembunuhan di Jember Terungkap, Anak Kandung dan Calon Menantu Diduga Jadi Pelaku

Kematian korban menyeret calon menantu korban yaitu bernama Sadi, asal Dusun Jombang, Desa Yosowilangun Lor, kabupaten Lumajang dan juga Agus yang beralamat di Kabupaten Lumajang.

13 Dec 2023 - 13:00
Pembunuhan di Jember Terungkap, Anak Kandung dan Calon Menantu Diduga Jadi Pelaku
Para pelaku pembunuhan saat ditunjukkan kepada wartawan dalam pers releases di Polres Jember. (Foto : Ulum/SJP)

Kabupaten Jember SJP - Kematian Hasiya (60) janda asal Dusun Krajan 1 Desa Kencong, Kecamatan Kencong Jember, yang ditemukan meninggal di pinggir aliran sungai di area persawahan Desa Keting Kecamatan Jombang Jember pada 12 November 2023, terungkap.

Tabir kejahatan, kekejaman sang para pelaku akhirnya terkuat dengan jelas. Polres Jember melalui reserse kriminal bekerja hampir 1 bulan guna ungkap kasus yang menyebabkan lansia tersebut meninggal dunia dengan luka gorok di leher yang hampir putus. 

Kematian korban menyeret calon menantu korban yaitu bernama Sadi, asal Dusun Jombang, Desa Yosowilangun Lor, kabupaten Lumajang dan juga Agus yang beralamat di Kabupaten Lumajang.

Tidak hanya itu saja, ironisnya dari tragedi berdarah ini anak korban Hasiya bernama Nur juga ternyata ikut serta dalam pembunuhan ibu kandungnya tersebut.

Dalam tragedi ini, Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat dihadapan wartawan pada, Rabu 13 November 2023 saat press Rilis menjelaskan, jika otak pembunuhan berencana ini berawal dari niat calon menantu atau Sadi yang ingin memberikan 'pelajaran' kepada korban, karena tidak merestui hubungannya dengan Nur (anak korban).

"Otak pelaku pembunuhan, adalah SA, dimana SA berencana memberikan pelajaran alias mau menganiaya korban, karena korban dianggap telah menghalangi hubungannya dengan anaknya, sehingga SA merasa sakit hati, dan niat ini disampaikan juga oleh SA kepada NH, dan NH menyetujui," kata Kapolres. 

Kemudian SA menghubungi AW untuk meminta bantuan dalam rencana tersebut, namun kepada AW yang juga teman korban, SA menyatakan, jika SA ingin menghabisi nyawa korban, dan AW menyanggupinya untuk membantu hal itu.

Sehingga, ketiganya menyusun rencana bersama, dengan diawali AW menjemput korban di rumahnya, untuk diajak jalan-jalan. 

"Saat AW membonceng korban keluar, SA dan NH ikut membuntutinya, tanpa diketahui oleh korban, sampai akhirnya tiba di lokasi kejadian, SA mengeluarkan pisau dibawanya, dan mengeksekusi korban, karena korban sempat melawan, anak korban dan juga temannya membantu SA dengan cara memegangi kedua tangan korban," terang Kapolres. (*)

Editor : Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow