Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Terkendala Cuaca
Progres pembangunan jembatan mengalami keterlambatan dari target awal selesai di bulan Mei. Irwan menyebut hal itu terjadi akibat curah hujan yang masih tinggi, sehingga pekerja harus lebih hati-hati dalam pemasangan rangka baja.
Kabupaten Kediri, SJP - Pembangunan Jembatan Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri terus dikebut. Faktor cuaca cukup menjadi kendala, sehingga progres pengerjaannya sedikit terlambat.
Dinas PUPR Kabupaten Kediri memastikan pengerjaan Jembatan Jongbiru akan selesai pertengahan tahun 2024. Progres pembangunan jembatan sebagai penunjang akses menuju Bandara Dhoho Kediri itu telah mencapai 75 persen.
“Progres pembangunan Jembatan Jongbiru kurang lebih 75 persen. Selesainya kisaran pertengahan Juni,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, Senin (22/4/2024).
Menurut Irwan, prosentase tersebut menyusul pengerjaan jembatan yang menelan anggaran senilai Rp 25 miliar saat ini telah memasuki tahap pemasangan rangkaian kontruksi rangka baja jembatan.
Progres pembangunan jembatan mengalami keterlambatan dari target awal selesai di bulan Mei. Irwan menyebut hal itu terjadi akibat curah hujan yang masih tinggi, sehingga pekerja harus lebih hati-hati dalam pemasangan rangka baja.
“Faktor cuaca pengerjaannya menjadi melambat. Di sisi barat (Jabon) itu posisi banjir, debit air sungai naik, jadi pekerja harus berhati-hati,” jelasnya.
Pelaksana dan Pengawas Lapangan Pembangunan Jembatan Jongbiru, Anugerah Dwi Pamungkas memaparkan lebih rinci jika pihaknya saat ini fokus dalam pengurasan air pondasi pier 2. Untuk kemudian dilanjutkan dengan kontruksi rangka baja dan pemasangan rangkaian kontruksi rangka baja jembatan.
Faktor menghambat kelancaran dalam proses pengurasan air pier 2 menurut Anugerah adalah intensitas hujan yang tinggi. Mengingat tiang penyangga jembatan itu berada di tengah-tengah sungai. Sehingga cukup menghambat pekerjaan apabila debit air Sungai Brantas meningkat.
“Kita fokus ke pemasangan pier 2 karena kesulitan pengurasan air untuk mensterilkan,” tambahnya.
Terlepas dari hambatan yang dihadapi, Anugerah menegaskan seluruh rekanan proyek terus berupaya untuk mengebut pembangunan jembatan agar bisa selesai sesuai yang ditargetkan.
"Para rekanan tengah mengerjakan akses jalan di bagian Jabon, sembari menunggu debit air sungai stabil," pungkasnya.
Diketahui, peran Jembatan Jongbiru ini cukup vital. Dampak rusaknya jembatan sejak 2017 lalu membuat warga kota dan Kabupaten Kediri harus memutar dan menempuh jarak hingga tiga kilometer. Alternatif lainnya, mereka harus menyeberang menggunakan perahu dan membayar ongkos.
Pembangunan kembali jembatan yang menghubungkan wilayah Jongbiru dan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu diharapkan dapat mengurai kemacetan sekaligus mendukung lalu lintas kendaraan menuju bandara. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?