PDIP Kabupaten Malang Sebut Provokator di Pesta Rakyat Ganjar- Mahfud Sebagai Strategi Kacangan
Ia tak menampik adanya ulah segelintir oknum tersebut. Ulah yang ditimbulkan segilintir oknum itu kemudian dijawab langsung oleh PDI Perjuangan dengan mencari para 'pengganggu' di area konser.
Kabupaten Malang, SJP — Beredar kabar kericuhan terjadi di acara konser Band terkemuka NDX AKA yang diundang oleh Partai PDI Perjuangan Kabupaten Malang dua hari lalu, hingga band tersebut turun sebelum acara usai.
Pihak partai PDI itu pun angkat bicara dan menduga ada oknum menyusup di kemeriahan konser Pesta Rakyat Capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Acara itu hadirkan Guest Star NDX AKA, yang dihadiri ribuan orang di halaman Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, pada Sabtu 13/1/2024.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir, yang bahkan, dalam video yang beredar di media sosial, pada saat Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto melakukan orasi di atas panggung sempat direcoki segelintir oknum simpatisan itu.
Ia tak menampik adanya ulah segelintir oknum tersebut. Ulah yang ditimbulkan segilintir oknum itu kemudian dijawab langsung oleh PDI Perjuangan dengan mencari para 'pengganggu' di area konser.
"Setelah kami melihat tayangan video yang di viral kan tersebut, kami langsung curiga, berangkat dari kecurigaan kami, maka kami langsung melakukan investigasi, dengan menggali info kepada panitia penyelenggara, karena saya yakin kejadian itu pasti by design, hanya untuk pemenuhan konten kampanye video propaganda paslon yang kalah debat dijawab dengan tangisan," kata Abdul Qodir, Senin 15/1/2024.
Selaku perwakilan PDI Perjuangan Kabupaten Malang ia menyayangkan adanya hal tersebut.
Pria yang akrab disapa Adeng itu mengaku berdasarkan hasil penelusuran di area konser didapati ada dugaan segelintir oknum itu sengaja dikerahkan.
"Kami dapat info dari panitia, ada salah satu dari gerombolan pendukung itu yang tertangkap, dan mengaku bahwa mereka sengaja dikerahkan dengan imbalan 500 ribu. Kami menyayangkan strategi kacangan macam itu terus dimainkan, karena sangat beresiko mengorbankan rakyat kecil," tegasnya.
Namun beruntung konser tersebut masih bisa berjalan lancar yang memungkinkan adanya ulah oknum tersebut bisa memicu bentrokan.
"Beruntungnya pendukung dan relawan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Malang sudah matang dan dewasa dalam berpolitik, sehingga bentrok sesama pendukung dapat dihindari. Bayangkan kalau pendukung Ganjar-Mahfud sikapnya kekanak-kanakan seperti pendukung mereka, saya yakin dari kelompok mereka akan banyak yang bonyok, sebab gerombolan yang hendak mengacau acara itu jumlahnya sedikit tidak seperti yang dilaporkan oleh salah satu media yang menyebut hampir semua penonton yang hadir," tandasnya.
Dengan kejadian pada saat konser itu ia berharap tidak terulang di tempat lain.
Ia juga mengajak agar semua elemen dapat berpolitik secara bijak dan dewasa.
"Kami mengajak semua tim sukses Capres, ayo berpolitik dengan dewasa, edukasi rakyat dengan ide dan gagasan, dengan program, Pemilu damai, dan menyambutnya dengan riang gembira, jangan hanya dijadikan slogan, tapi buktikan dengan tindakan, jangan korbankan rakyat kecil dengan tindakan adu domba hanya untuk penuhi ambisi kekuasaan," pungkasnya.(*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?