Pasang Surut Air Laut Picu Penumpukan Kendaraan di Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk

Pada saat top surut seringkali kapal-kapal seringkali tidak bisa bersandar sehingga proses bongkar muat tidak bisa dilakukan sehingga terjadi penumpukan

19 Dec 2023 - 04:45
Pasang Surut Air Laut Picu Penumpukan Kendaraan di Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk
Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk (SJP)

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Pasang surut air laut masih jadi salah satu faktor pemicu kemacetan pada jalur penyeberangan Ketapang - Gilimanuk. 

Pada saat top surut seringkali kapal-kapal seringkali tidak bisa bersandar. 

Situasi itu membuat proses bongkar muat tidak bisa dilakukan sehingga terjadi penumpukan. 

Kondisi semacam itu kerap terjadi di dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.

Para operator kapal LCT atau kapal yang beroperasi di dermaga LCM keluhkan situasi itu.

Ketua DPC Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi, Nurjatim, mengatakan, situasi semacam itu berpotensi sering terjadi di bulan Desember ini. 

Pada bulan Desember ini air surut di Pelabuhan Gilimanuk terjadi mulai pukul 03.00 WIB.

"Pukul 03.00 WIB itu air mulai surut, top surut mulai jam 4 itu," kata Nurjatim, Selasa (19/12/2023). 

Nurjatim mengatakan kondisi top surut biasanya bisa terjadi 3 - 4 jam. Ketika terjadi top surut, praktis kapal tidak bisa melakukan bongkar muat. 

"Tiga jam itu mereka hanya menunggu," katanya.

Berbeda di Pelabuhan Ketapang, kondisi pasang surut ini tidak begitu sering dirasakan. Sehingga kapal dari Pelabuhan Ketapang masih bisa melakukan proses muat. 

Namun karena di sisi Pelabuhan Gilimanuk tidak bisa sandar maka kapal LCT yang sudah terlanjur muat mengapung dilaut. 

"Bahaya mengapung lama-lama di tengah laut," jelasnya.

Untuk diketahui, di Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk, masing-masing sisi terdapat 3 dermaga LCM. Setiap dermaga terdapat 4 kapal sehingga total ada 12 kapal LCT.

Dari 12 kapal itu 3 kapal bongkar muat di Dermaga LCM Pelabuhan Ketapang, 3 kapal bongkar muat di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan 6 sisanya melakukan pelayaran masing-masing 3 kapal menuju Gilimanuk dan 3 kapal menuju Ketapang.

Nurjatim menyebut, di Pelabuhan Gilimanuk ada dermaga baru yakni Dermaga MB IV hasil peningkatan kapasitas dari dermaga Ponton. 

Ia berharap ada kebijakan dari ASDP atau pihak lain yang berwenang agar Dermaga IV tersebut bisa dijadikan alternatif untuk bongkar, ptidak selama peak season ini. 

"Jika memungkinkan itu bisa dipakai alternatif untuk bongkar di masa peak season. Ini bisa menjadi solusi kemacetan selama ini. Semua aspek yang berpotensi menimbulkan kemacetan harus dicari solusinya," ungkapnya.

Akibat kapal LCT yang tidak bisa bongkar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk sempat akibatkan penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang.

Bahkan penumpukan kendaraan sempat keluar dari Pelabuhan, khususnya kendaraan logistik yang akan menyeberang melalui dermaga LCM.

Beberapa sopir truk logistik yang menunggu di area parkir Pelabuhan Ketapang katakan harus tunggu beberapa jam untuk menyeberang. 

Tanggapi persoalan itu, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengaku telah siapkan solusi untuk persoalan pasang surut tersebut.

Dermaga yang terdampak pasang surut air laut rencananya akan dibangun dengan lintasan lebih panjang.

Namun rencana pembangunan itu bakal dimulai tahun 2024 mendatang.

"Jadi diharapkan sudah bisa beroperasi saat angleb (angkutan lebaran) nanti di tahun 2024," kata Ira saat melakukan peninjauan persiapan Nataru di Pelabuhan ASDP Ketapang, Sabtu (16/12/2023) lalu.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow