Parenting Gaya Otoritatif Paling Efektif; Benarkah?

Pola asuh otoritatif merupakan perpaduan antara kelembutan dan ketegasan, dengan orang tua yang penuh pengasuhan, responsif, dan suportif, namun dengan batasan dan aturan yang jelas untuk anak-anak

25 Feb 2024 - 02:45
Parenting Gaya Otoritatif Paling Efektif; Benarkah?
Pola asuh otoritatif sangat efektif untuk kembangkan karakter positif anak (pixabay/SJP)

Connecticut, SJP –  Penelitian yang dilakukan tim psikolog dari American Psychological Association (APA) sebutkan tentang pola asuh otoritatif.

Pada intinya, pola asuh otoritatif melibatkan kemauan orang tua mendengarkan anak-anak sambil tetap mengharuskan mereka mengikuti aturan yang ditetapkan oleh orang tua.

Konsep pengasuhan otoritatif telah ada selama beberapa dekade, dan bahkan American Psychological Association (APA) memberikan dukungannya.

APA sebut anak-anak yang dibesarkan dengan gaya ini cenderung ramah, energik, ceria, mandiri, terkendali, tetap ingin tahu serta kooperatif dan berorientasi pada prestasi.

“Pengasuhan otoritatif adalah ketika terdapat kepedulian yang tinggi terhadap anak, namun orang tua berusaha mengarahkan kontrol,” kata Robert Keder, MD, dokter spesialis anak yang berspesialisasi dalam perilaku perkembangan di Connecticut Children’s Medical Center.

Pola asuh otoritatif merupakan perpaduan antara kelembutan dan ketegasan, dengan orang tua yang penuh pengasuhan, responsif, dan suportif, namun dengan batasan dan aturan yang jelas untuk anak-anak, jelas APA.

Dengan pola asuh otoritatif, orang tua mencoba membentuk perilaku anak dengan menjelaskan secara menyeluruh dan mendiskusikan aturan dan batasan yang berlaku

 “Hal ini memungkinkan adanya pengajaran, pendidikan, penerapan aturan, dan pemahaman mengapa aturan ada dan mengapa kita harus diatur oleh aturan tersebut,” jelasnya. “Orang tua ini mengajarkan pedoman dunia kepada anak, tapi juga mendengarkan anak.”

Pola asuh otoritatif bergantung pada komunikasi, tanpa orang tua kehilangan rasa otoritasnya.

“Rasa hormat juga akan diberikan kepada anak tersebut, terutama seiring bertambahnya usia mereka,” katanya.

Pola asuh otoritatif mengacu pada film seri komedi populer tahun 90 an yaitu "Full House".

Pada serial itu, sang ayah yaitu Danny Tanner yang diperankan mendiang Bob Saget adalah orang tua berwibawa yang membantu anak-anak menghadapi tantangan dengan mengatakan sesuatu seperti, "Saya tahu ini sulit dan kamu bisa melakukannya lebih baik. Izinkan saya memeluk dan menciummu, dan mari kita selesaikan," katanya.

“Orang tua yang berwibawa memberikan harapan yang tinggi kepada anak-anaknya, namun bersikap wajar terhadap hal tersebut,” kata Dr. Keder. “Mereka tidak memberikan tuntutan yang jauh di luar kemampuan anak.”

Gaya pengasuhan ini bukanlah gaya pengasuhan bebas, di mana anak-anak memiliki banyak kebebasan, atau otoriter, di mana orang tua bersikap kaku dan menetapkan aturan yang tegas.

Pola asuh otoritatif memiliki banyak aspek positif karena orang tua dapat menunjukkan rasa fleksibilitas dan, dengan itu muncul rasa saling menghormati.

Pola asuh otoritatif juga mendorong orang tua untuk berbicara sesuai level anak ketika membahas topik penting, sehingga mereka memahami alasan di balik keputusan orang tua.

Gaya pengasuhan ini bersimpati terhadap kehidupan anak-anak, sambil tetap meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka.

Namun pola asuh otoritatif tidaklah sempurna karena tidak banyak orang tua yang konsisten.

“Banyak orang tua yang gagal dalam hal itu,” katanya karena orang tua sering lupa dan menganggap diri selalu benar. “Pola asuh ini membutuhkan upaya keras dan orang tua harus belajar mengaplikasikannya.” (**)

Sumber: Pop Sugar

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow