Hari Paling Utama Adalah Jumat, Simak Penjelasannya
Pada hari tersebut ada kejadian-kejadian besar, di antaranya adalah terjadinya kiamat
Kabupaten Malang, SJP — Hari Jumat di sebut juga hari utama atau dalam bahasa arab dibaca Sayyidul Ayyam.
Hal yang dimaksud adalah hari Jumat merupakan hari yang lebih utama di bandingkan dengan hari-hari yang lain.
Sayyidul Ayyam bisa dikatakan Tuan-nya hari, hal yang perlu di ketahui oleh muslim dan mukmin di yakni :
Diciptakannya Nabi Adam oleh Allah SWT,
Diturunkannya Nabi Adam A.S ke sunia karena melanggar memakan buat khuldi di surga
Wafatnya Nabi Adam A.S
Awal kehancuran alam semesta (Kiamat)
Terdapat waktu mustajabah untuk berdoa.
Laman Masjidakmaliah.com menulis, jika hari Jumat adalah hari yang utama dalam sepekan.
Pada hari tersebut ada kejadian-kejadian besar, di antaranya adalah terjadinya kiamat.
Juga pada hari tersebut Adam diciptakan, di hari itu pula beliau dimasukkan dalam surga, juga pada hari tersebut beliau dikeluarkan dari surga.
Dari Aus bin ‘Aus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda :
“Sesungguhnya di antara hari kalian, (hari) yang paling utama adalah hari Jumat. Di hari itu, Adam diciptakan; di hari itu, Adam meninggal; di hari itu, tiupan sangkakala pertama dilaksanakan; di hari itu pula, tiupan kedua dilakukan”
(HR. Abu Daud no. 1047, An Nasai nomor 1374, Ibnu Majah nomor 1085 dan Ahmad 4: 8. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani).
Hadits dari Abu Hurairah RA juga mengurai, Rasulullah SAW bersabda :
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari Jum’at Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jum’at itu juga dia dikeluarkan dari Surga. Hari Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at” (HR. Muslim nomor 854)
Hadits di atas menyebutkan keistimewaan hari Jumat dibanding hari-hari lainnya. Hari Jumat adalah hari terbaik dalam sepekan. Sedangkan hari Arofah adalah hari terbaik dalam setahun.
Dalam hadits di atas tidak semuanya menyebutkan keutamaan hari Jumat.
Mengenai keluarnya Adam dari surga dan terjadinya kiamat tidaklah teranggap sebagai keutamaan hari Jumat namun menceritakan mengenai perkara besar yang nanti akan terjadi. Demikian penjelasan Al Qodhi ‘Iyadh.
Tentang datangnya hari kehancuran di hati Jumat dalam Kitab Dari Syarh Muslim, Imam Nawawi, 6: 142) ketika Rasulullah SAW ditanya, kapan tanggal pasti kiamat itu datang, tidak ada yang mengetahuinya.
Wahyu kepadanya turun, dan Allah menyuruh Rasul Muhammad SAW menjawab dalam surat ini di Al qur'an
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al Ahzab: 63)
Penjelasan Al Qur'an sera Hadits tersebut menunjukkan bahwa seorang hamba di hari Jumat hendaklah mempersiapkan diri dengan berbagai amalan solih serta perbuatan baik.
Agar rahmat Allah senantiasa turun demikian juga amal dan perbuatan dapat mencegah murka Allah.
Terakhir, bahwa padab hari Jumat terdapat waktu mustajabah untuk berdoa.
Ada dua hal yang menerangkan waktu kemustajaban untuk berdoa yang masing-masing mempunyai dasar serta dalilnya.
Pendapat pertama waktu mustajab untuk berdoa di hari Jumat adalah pada saat khotib duduk setelah khotbah pertama sampai dengan berakhirnya khotbah kedua. Dalam hal ini ada pendapat dari Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Bathin Rahimahullah berkata, “Doa ketika duduk antara dua khutbah, aku tidak tahu sama sekali tentang ajaran tersebut. Namun jangan mengingkari orang yang melakukan hal itu karena boleh jadi ia sengaja mencari waktu mustajabnya doa di hari Jum’at.” (Rosail wa Fatawa Asy Syaikh ‘Abdullah Aba Bathin, hal. 163), di laman rumaysho.com
Sebagian ulama ada yang membolehkan berdo’a kala imam duduk di antara dua khutbah Jum’at dan bahkan dibolehkan pula mengangkat tangan sebagaimana dikemukakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah.
Ia membolehkan hal ini karena waktu tersebut termasuk dalam waktu ijabahnya doa di hari Jumat.
Namun kami lebih tentram dengan pendapat yang menyatakan tidak perlu mengkhususkan doa tatkala imam duduk di antara doa khutbah Jumat.
Boleh sekali-kali berdoa kala itu, namun jangan jadikan kebiasaan, serta sangat disarankan berdoa dengan suara yang lirih agar tidak mengganggu jemaah lain.
Syaikh Sholeh Al Munajjid hafizhohullah berkata, “Pendapat yang lebih kuat ''Wallahu a’lam'' tidak ada ajaran khusus dari Nabi SAW yang mengajarkan doa khusus tatkala imam duduk di antara dua khutbah.
Menurutnya Jika ada yang berkeinginan menyibukkan diri dengan doa, dizikir atau membaca ayat dalam Al Qur'an tatkala imam diam sejenak kala itu, maka silakan, dengan syarat tidak memberikan was-was pada jama’ah lainnya.” (Fatwa Al Islam Sual wa Jawab nomor 11193)
Berikutnya adalah waktu antara datangnya Ashar sampai dengan Magrib yang terdapat dalam hadits Rasulullah SAW bahwa : “Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah Ashar.” (HR Abu Dawud) (**)
sumber: berbagai sumber
editor:trisukma
What's Your Reaction?