Para Seniman di Surabaya Harapkan Dukungan Pemerintah yang Lebih Nyata
PSLI ke-14 jadi ajang seniman menyuarakan harapan untuk dukungan pemerintah yang lebih nyata demi kemajuan seni rupa dan budaya lokal.
SURABAYA, SJP - Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-14 menutup gelarannya hari ini di Jatim Expo, Surabaya. Selama 10 hari terakhir, acara ini menjadi panggung bagi 130 seniman dari berbagai daerah untuk memamerkan dan menjual karya mereka, serta menyuarakan pesan tentang pentingnya apresiasi terhadap seni dan budaya lokal.
Salah satu pesan yang kerap terdengar adalah harapan para seniman agar pemerintah lebih aktif memberikan dukungan. Hal ini disampaikan oleh Anik, seniman senior dari Akademi Seni Rupa Surabaya (Aksera), yang turut membuka stan di PSLI bersama rekan-rekan perupa Surabaya dengan nama stan "Millenial" dengan tema Art and Craft.
“Dukungan dari pemerintah terhadap seniman itu masih kurang. Saya pernah mencoba berkomunikasi dengan pihak kecamatan untuk kegiatan seni, tapi responsnya minim,” ujar Anik, Minggu (17/11/2024).
“Dengan adanya PSLI ini, kami berharap pemerintah semakin sadar bahwa seni memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi pada masyarakat, asalkan ada perhatian dan dukungan yang nyata," sambungnya.
Aksera sendiri mengusung misi untuk memberikan wadah bagi para seniman muda Surabaya agar lebih kreatif dan percaya diri menampilkan karya mereka.
Menurut Umam, admin media sosial Aksera, partisipasi di PSLI adalah bentuk inisiatif kolektif komunitas seniman muda yang ingin memperkenalkan seni rupa dalam format yang lebih aplikatif.
“Kami menampilkan karya yang bisa diterapkan pada berbagai media. Seperti kaligrafi, tema flora, hingga figuratif. Setiap karya dihargai berdasarkan ukuran, kompleksitas, dan waktu pengerjaan,” jelas Umam.
Selain sebagai ajang promosi karya, PSLI juga menjadi tempat berkumpul dan bertukar ide bagi para pegiat seni. Anik berharap, momen ini dapat menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih besar antara seniman dan pemerintah.
PSLI ke-14 yang diselenggarakan oleh Sanggar Merah Putih ini mengangkat tema Bagimu Negeri. Selain memamerkan seni rupa, acara ini juga menjadi ruang bagi para seniman untuk berbicara tentang tantangan dan peluang di dunia seni.
“PSLI bukan sekadar pasar seni, tetapi juga wadah untuk menyuarakan aspirasi. Kami ingin pemerintah melihat ini sebagai momentum untuk lebih mendukung perkembangan seni dan budaya di negeri ini,” tutup Anik dengan penuh harap.
Hari terakhir PSLI 2024 ditandai dengan antusiasme pengunjung yang memadati stan-stan seni hingga malam. Meski panggung telah ditutup, pesan yang disampaikan para seniman di acara ini tetap menggema: "Seni adalah Jiwa Bangsa yang Harus Dirawat Bersama". (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?