Debat Terakhir Pilkada Jombang, Paslon Petahana Tepis Argumen Paslon Penantang

Debat terakhir Pilkada Jombang 2024, Pasangan Calon petahana Mundjidah Wahab dan Sumrambah atau MuRah beberkan pemaparan data capaian program selama menjabat pada periode sebelumnya.

17 Nov 2024 - 10:31
Debat Terakhir Pilkada Jombang, Paslon Petahana Tepis Argumen Paslon Penantang
Debat Publik Terakhir Pilkada Jombang 2024 Calon Pertahanan Mundjidah - Sumrambah, Calon Penantang Warsubi - Salman.

JOMBANG, SJP - Debat terakhir Pilkada Jombang 2024, Pasangan Calon petahana Mundjidah Wahab dan Sumrambah atau MuRah beberkan pemaparan data capaian program selama menjabat pada periode sebelumnya. 

Hal tersebut diungkapkan untuk menepis pernyataan yang terkesan menyerang dari Paslon penantang Warsubi dan Salmanudin Yazid atau WaRsa saat berjalannya sesi pertanyaan di Hotel Yusro Jombang, Sabtu (16/11/2024) malam. 

Berawal dari argumen Calon Bupati (Cabup) nomor urut 2 Warsubi yang menyebut jumlah pengangguran di Jombang tembus 36 ribu orang di Tahun 2023.

Bahkan di akhir masa jabatan Mundjidah - Sumrambah Tahun 2023, angka pengangguran turun hanya seribu, artinya lebih dari 35 ribu orang di Jombang masih menjadi pengangguran.

Menanggapi hal tersebut, Cabup Petahana Mundjidah Wahab membeberkan data bahwa pengangguran terbuka di Tahun 2022 dari 5,47 persen turun menjadi 4,66 persen di tahun 2023. 

“Dan bukti nyata selama 5 tahun menjabat telah mengangkat 80.000 lapangan semua bisa kita penuhi, sesuai dengan janji politik,” ungkap Mundjidah dalam pernyataan saat Debat, Sabtu (16/11/2024).

Termasuk juga dengan keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dijalankan secara mandiri dianggap mampu membuka lapangan kerja. 

“Juga dengan tenaga kerja mandiri UMKM sangat menampung di home industri,” sambung putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah itu. 

Sementara, Calon wakil Bupati (Cawabup) Petahana Sumrambah turut memberikan jawaban. Tidak dapat dipungkiri angka pengangguran yang masih mencapai puluhan ribu orang itu salah satunya imbas dari pandemi Covid-19.

Namun, masa susah itu telah terlewati dan dibandingkan kabupaten lain, Kabupaten Jombang masih lebih baik.

“Kita tahu persis mengalami masa susah angka PHK luar biasa, itu terjadi di Jombang, disaat Covid angka pengangguran dan kemiskinan meningat, daripada kabupaten lain kita bisa lebih baik, kemiskinan mengalami penurunan, kita lihat industri berkembang di Jombang," tandasnya. (**)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow