Ngabuburit Syahdu di Bantaran Sungai Brantas Kediri
Luasnya Bantaran Sungai Brantas menjadi tempat yang pas untuk bersantai sambil menunggu bedug maghrib tiba. Pengunjung bisa melihat megahnya Jembatan Brawijaya beserta lalu lalang kendaraan yang melintas di sana.
Kota Kediri, SJP - Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri menjadi jujukan masyarakat untuk ngabuburit. Suasana teduh dengan view menyegarkan mata serta harga berbagai menu berbuka yang murah meriah adalah alasannya.
Luasnya Bantaran Sungai Brantas menjadi tempat yang pas untuk bersantai sambil menunggu bedug maghrib tiba. Pengunjung disuguhkan dengan derasnya aliran air sungai yang membelah Kediri menjadi dua wilayah itu.
Di lokasi yang sama, pengunjung juga bisa melihat megahnya Jembatan Brawijaya beserta lalu lalang kendaraan yang melintas di sana. Hamparan rumput hijau melengkapi komposisi pemandangan yang menyejukkan mata.
Pengunjung juga bisa memilih untuk duduk santai beralaskan hijaunya rerumputan atau menggelar tikar. Puluhan tikar sudah disiapkan oleh penjaja menu kaki lima yang berjajar di tepian sungai.
Praktis, pengunjung yang ngabuburit di bantaran Sungai Brantas hanya tinggal memesan menu yang sekaligus sebagai 'ganti sewa' tikar yang disiapkan secara cuma-cuma.
"Saya sudah biasa ngabuburit di sini. Apalagi cuaca panas seperti ini, di sini teduh, anginnya semilir, syahdu lah. Ya biasanya duduk santai, pesan teh hangat dulu, kalau sudah waktu buka baru pesan lainnya," kata Titi, Sabtu (6/4/2024).
Menurut salah satu pengunjung dari Kelurahan Tosaren, Kota Kediri itu, selain suasana syahdu, harga makanan dan minuman yang ditawarkan cukup murah sehingga tidak perlu menggocek kantong terlalu dalam.
"Menunya banyak kok, seperti di warung atau angkringan. Ada lah nasi pecel, mie instan, nasi bungkus. Ada juga penjual bakso dan lainnya. Kalau harga terjangkau banget, berjam-jam di sini paling cuma habis 20 sampai 25 ribu aja," ungkapnya.
Diluar bulan puasa, bantaran Sungai Brantas ini memang menjadi salah satu tempat nongkrong favorit anak muda dan buka sejak siang hari. Tetapi menu kaki lima yang ditawarkan lebih beragam, tidak hanya sekedar kopi. (*)
Editor: Rizqi ArdianĀ
What's Your Reaction?