Dear Laki-laki, Jangan Tahan Air Matamu! Ini Alasan Ilmiah Mengapa Laki-laki Sangat Boleh Menangis

Kota Madiun, SJP - Dalam tatanan sosial masyarakat, sering kali laki-laki dilarang untuk mengekspresikan emosinya sebebas perempuan, salah satunya soal menangis. 

Laki-laki seakan dituntut untuk menjadi pribadi yang kuat dan pantang menampakkan kelemahannya. Sementara itu, menangis telah lama dikaitkan dengan kelemahan dan kerentanan.

Namun, temuan ilmiah terbaru mengungkapkan bahwa air mata memiliki manfaat emosional dan fisiologis yang berharga bagi pria dan wanita.

Artikel ini mengeksplorasi potensi air mata yang belum dimanfaatkan, menggali dunia di mana ekspresi emosional menyatu dengan alasan ilmiah.

Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Leah E. Warner dari Ramapo College dan Stephanie A. Shield dari Pennsylvania State Universityn dan dipublikasikan oleh Researchgate.com, hal ini antara lain disebabkan oleh perspektif gender yang menyebabkan air mata lelaki dianggap tidak pantas dan menunjukkan kelemahan dalam sebagian budaya di dunia.

Namun, secara ilmiah sebenarnya air mata baik pada laki-laki maupun perempuan memiliki manfaat kesehatan yang baik jika berhasil dikeluarkan untuk mengekspresikan emosi.

Dilansir dari laman Menshealth.com, inilah sederet manfaat dan fakta ilmiah tentang menangis bagi laki-laki.

1. Air mata adalah Alat Komunikasi

Air mata tidak hanya merupakan respons fisiologis terhadap tekanan emosional, tetapi juga berfungsi sebagai alat komunikasi.

Secara khusus, komposisi air mata emosional, dibandingkan dengan air mata yang dihasilkan saat iritasi mata, memiliki ciri molekul unik yang terkait dengan komunikasi antarpribadi, empati, pengurangan stres, dan bahkan potensi penyembuhan.

2. Pereda Stres 

Ketika laki-laki membiarkan dirinya menangis, hal itu berfungsi sebagai katup pelepas, sehingga memungkinkan mereka mengalami katarsis emosional.

Penelitian menunjukkan bahwa air mata emosional mengandung lebih banyak hormon stres, racun, dan berbagai protein yang terkait dengan stres.

Dengan menitikkan air mata, pria berpotensi membersihkan pikiran dan tubuh mereka dari akumulasi ini, sehingga meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.

3. Bentuk Empati

Air mata memiliki kekuatan luar biasa untuk menjalin hubungan antar individu dengan meningkatkan empati. Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya dengan melihat air mata emosional dapat menimbulkan respons empati, menumbuhkan pemahaman dan kasih sayang yang lebih dalam di antara individu.

Oleh karena itu, kemampuan menangis pria dapat memperkuat ikatan, mendorong dukungan emosional, dan menciptakan masyarakat yang lebih berempati secara keseluruhan.

4. Penyembuhan Psikologis dan Fisiologis

Selain pelepasan emosi dan empati, menangis juga memiliki potensi kemampuan penyembuhan. Air mata emosional diketahui mengandung kadar endorfin dan obat penghilang rasa sakit alami yang lebih tinggi, seperti leucine enkephalin, yang dapat meringankan ketidaknyamanan psikologis dan fisik.

Hal ini menunjukkan bahwa membiarkan pria menangis tidak hanya membantu penyembuhan emosional tetapi juga menawarkan potensi kelegaan dari penderitaan fisiologis.

5. Evolusi Masyarakat

Stigma sosial seputar air mata laki-laki berakar pada norma gender yang sudah ketinggalan zaman dan merugikan. Namun, seiring berkembangnya masyarakat, pemahaman kita tentang ekspresi emosional juga harus berkembang.

Mengakui dan menerima hak laki-laki untuk menangis membantu mematahkan stereotip gender, memberdayakan mereka untuk terhubung secara lebih tulus dengan emosi mereka dan orang lain.

Perspektif progresif ini menumbuhkan budaya yang menghargai kesejahteraan emosional, yang mengarah pada individu yang lebih sehat dan hubungan yang lebih kuat.

Melihat dari banyaknya manfaat dan fakta ilmiah terkait menangis bagi laki-laki, maka jelas hal ini merupakan realisasi ilmiah penghancuran anggapan masyarakat yang melarang laki-laki menangis.

Memahami air mata sebagai keajaiban evolusi, terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan empati, menghilangkan stres, serta penyembuhan psikologis dan fisiologis, memungkinkan kita merangkul ekspresi emosional alami laki-laki, sehingga mendorong masyarakat yang lebih inklusif, terbuka dan tercerahkan. (**)

Editor: Queen Ve 

Sumber: researchgate, menshealth.com