Musim Penghujan, Petani Cabai Kota Batu Dipusingkan Hama Lalat
Pandri salah satu petani cabai mengaku pada Sabtu (20/1/2024) terjadinya peningkatan lalat buah membuat cabai yang siap panen cepat membusuk dan berakhir dengan kegagalan panen.
Kota Batu, SJP - Tingginya curah hujan di Kota Batu membuat populasi hama lalat buah semakin meningkat, bahkan tak jarang para petani dibuat pusing karena potensi gagal panen semakin meningkat
Pandri, salah satu petani cabai, mengaku pada Sabtu (20/1/2024) terjadinya peningkatan lalat buah membuat cabai yang siap panen cepat membusuk dan berakhir dengan kegagalan panen.
"Ketika disiram dengan cairan pembasmi hama juga tidak membantu secara signifikan. Karena cairan belum kering sudah diguyur hujan, sehingga potensi gagal panen jelas terpampang didepan mata," keluhnya.
Lebih lanjut, cabai yang busuk biasa akibat dari larva yang memakan kulit dan daging buah cabai muda. Sehingga ketika terjadi kerusakan maka penurunan hasil panen dan kualitas buah juga terganggu.
Sebab itulah harga cabai sampai saat ini masih cukup mahal dan berkisar antara Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu perkilogram dari petani.
Karena kuantitas cabai yang seharusnya dipanen dalam jumlah banyak namun saat ini hanya sekitar 60-50 persen saja yang dapat di unduh.
“Hama ini benar-benar merepotkan kami sebagai petani cabai. Saat musim penghujan seperti saat ini, populasi lalat buah semakin banyak. Menyerang 70 persen tanaman cabai yang sudah berubah. Serangan lalat buah pada cabai juga dapat menyebabkan penampilan buah yang tidak menarik secara visual. Ini bisa berdampak negatif pada pemasaran dan permintaan pasar terhadap cabai," tandasnya. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?