PLUT Kota Batu Kurang Dimanfaatkan UMKM
Kemungkinan UMKM tidak manfaatkan PLUT karena mereka telah mandiri dalam kepengurusan usaha masing-masing, sehingga berimbas pada fasilitas yang paling sering digunakan hanya tentang konsultasi perizinan usaha seperti nomor induk berusaha (NIB), izin pangan industri rumah tangga (PIRT), dan perizinan lainnya.
Kota Batu, SJP - Upaya Pemkot Batu dalam membangun Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) kurang dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Kota Batu.
Hal ini terjadi lantaran para pelaku UMKM yang belum familiar dengan lembaga PLUT KUMKM yang berdiri di kawasan Jalan Abdul Gani Atas, Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu tersebut.
Bagian Administrasi PLUT KUMKM Kota Batu Pinaka Seisa Pangestika katakan jika dalam setahun masih sekitar 500an UMKM yang memanfaatkan keberadaan PLUT KUMKM.
"Ada berbagai faktor yang membuat pelaku UMKM masih minim manfaatkan PLUT ini, seperti masih sedikit yang mengetahui fungsi kami. Mungkin mereka masih awam karena lembaga ini juga sedikit, bahkan tidak di tiap kota ada,” ungkapnya Ahad (26/11/2023).
Tak hanya itu saja kemungkinan lain UMKM tidak memanfaatkan PLUT juga terjadi karena telah mandiri dalam kepengurusan usaha masing-masing.
Hal ini berimbas pada fasilitas yang paling sering digunakan hanya tentang konsultasi perizinan usaha seperti nomor induk berusaha (NIB), izin pangan industri rumah tangga (PIRT), dan perizinan lainnya.
Lebih lanjut, kedepannya pihak PLUT akan berupaya melakukan sosialisasi karena dirasa masih banyak UMKM yang belum familiar dengan lembaga tersebut.
"Sehingga kedepannya para pelaku UMKM dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan PLUT KUMKM dengan lebih maksimal. Terlebih terdapat lima konsultan yang bisa diajak untuk berdiskusi terkait pengembangan UMKM seperti konsultan di bidang produksi, kelembagaan, pemasaran, sumber daya manusia (SDM), serta di bidang pembiayaan,” imbuhnya.
Terlebih semuanya bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM secara gratis, bahkan saat ini PLUT juga memberikan fasilitas desain.
Dengan demikian para pelaku usaha bisa memanfaatkannya untuk perbaiki kemasan produk-produknya, mengingat dari bagian-bagian yang telah ada sejak Desember 2021 itu lalu baru dimanfaatkan oleh lima UMKM tiap bulannya.
Suharyani salah satu pengusaha keripik di Kelurahan Temas membenarkan bahwa pihaknya kurang familiar dengan adanya PLUT yang merupkan fasilitas dari Pemkot Batu untuk membantu UMKM masyarakat.
"Tapi saya takut apa-apa disuruh bayar, sedangkan usaha saya sendiri masih harus berputar. Tapi kalau memang gratis seperti yang dikatakan maka kapan-kapan saya akan coba kesana," tandasnya. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?