MUI Probolinggo Soroti Pihak-Pihak yang Harusnya Peduli dengan Aksi Mesum di Gor Sasana Krida
Pemeran video mesum kini telah diamankan polisi
PROBOLINGGO, SJP – Pemeran video mesum di area Gelanggang Olahraga (Gor) Sasana Krida Kraksaan, Kabupaten Probolinggo ternyata anak di bawah umur. Keduanya telah diamankan pihak kepolisian setempat untuk diberikan pembinaan.
Peristiwa itu mendapat sorotan dari Komisi Perlindungan Perempuan (KPPA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo.
Ketua KPPA MUI Kabupaten Probolinggo, Hj. Nurayati mengatakan, tindakan asusila di tempat umum itu bukan hanya soal perilaku menyimpang pada anak. Tetapi juga gambaran minimnya perhatian dan pengetahuan dari pihak lain.
Menurut dia, setidaknya ada lima pihak yang berperan penting dalam pengawasan anak. Yakni, orang tua, sekolah, pemerintah, masyarakat dan media.
“Orang tua, jadi elemen paling penting dalam upaya pengawasan terhadap anak. Termasuk menerapkan kebiasaan baik kepada anak. Seperti, jangan mengizinkan anak perempuan diajak keluar jalan-jalan bersama teman laki-lakinya,” jelasnya, Sabtu (21/12/2024).
Selain orang tua, lanjut Hj. Nurayati, peran sekolah dan guru juga sangat penting. Di sekolah, ada bagian konseling yang turut membantu pendidikan karakter pada anak didiknya.
Pemerintah yang berwenang di wilayahnya juga tidak boleh abai terhadap kondisi beberapa tempat yang kerap menjadi tongkrongan anak muda.
“Satpol PP harus rajin menggelar patroli,” ujar wanita yang juga ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Kabupaten Probolinggo itu.
Sedangkan media, kata Hj. Nurayati, sebagai penyalur informasi juga disebut memiliki andil. Utamanya dalam memberikan edukasi dan informasi yang valid dan sesuai fakta. Baik itu kanal media sosial maupun media mainstream.
“Apalagi, saat ini masyarakat, termasuk anak muda lebih banyak menggunakan Hp ketimbang buku,” kata dia.
Dalam cakupan yang lebih luas, masyarakat juga dinilai sebagai pihak yang memiliki peran penting. Masyarakat perlu memberikan perhatian terhadap kondisi lingkungan.
Melalui kolaborasi dari masing-masing elemen itu, diharapkan tindakan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Hj. Nurayati menyebut, selama ini MUI telah melakukan upaya pencegahan. Sosialisasi dan edukasi kepada pelajar. Salah satu materi edukasi yang disampaikan yaitu bahaya nikah dini dan pergaulan bebas.
"Sebab saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh polisi," katanya.
Terpisah, Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sauan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo, Aiptu Agung Dewantara mengaku masih memeriksa kedua remaja pemeran video mesum tersebut.
Atas kasus tersebut, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Namun demikian, pihaknya belum dapat memastikan penetapan tersangka. Pemeriksaan sampai saat ini masih berproses.
"Keduanya warga Kraksaan. Masih kami periksa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus asusila yang dilakukan oleh sepasang remaja di Gor Sasana Krida Kraksaan pada Senin (16/12/2024). Kasus itu telah diungkap kepolisian setempat. Keduanya diketahui masih berstatus pelajar SMP telah dimintai keterangan. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?