Sabet 1 Medali dan 5 Piagam, 6 Anak Indonesia Bawa Nama Negara di Polandia
Quincy Balfour menjadi satu-satunya anak Indonesia yang meraih juara di ajang seni internasional Polandia, membuktikan bahwa kreativitas anak bangsa tak terhalang jarak dan batas negara.
SURABAYA, SJP - Di tengah bentangan jarak ribuan kilometer antara Indonesia dan Polandia, kreativitas anak-anak bangsa membuktikan bahwa seni tak pernah mengenal batas geografis.
Melalui sentuhan warna, garis, dan imajinasi, enam siswa Lotus Art Courses (LAC) berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang bergengsi 22nd International Children and Youth Art Contest "Always Green, Always Blue" yang berlangsung di Children's Creative Art Centre and Gallery di Toruń, Polandia.
Dari 7.111 karya yang dikirim oleh peserta dari 40 negara, hanya 80 karya menerima penghargaan individu, sementara 856 karya lainnya terpilih untuk dipamerkan.
Quincy Balfour, salah satu siswa berbakat Lotus Art Courses, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang membawa pulang gelar juara dengan medali prestisius. Pencapaian ini tidak hanya membanggakan dirinya, tetapi juga menjadi representasi luar biasa dari talenta muda Indonesia di panggung seni dunia.
Selain Quincy, lima siswa lainnya, yaitu Ali Akhtar, Kenzie Alvarendra, Theodora Christabel, Kei Sastro, dan Kimberly Sun, turut mencatatkan nama mereka sebagai peserta pameran internasional yang terkurasi dengan ketat. Keberhasilan ini mencerminkan tidak hanya bakat, tetapi juga kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari komunitas seni di Lotus Art Courses.
Putu Mahendra, pendiri Lotus Art Courses, tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya. Dirinya mengungkapkan bahwa melihat pencapaian anak didiknya di kancah internasional adalah kebahagiaan terbesar dari seorang guru.
“Melihat siswa-siswa kami bersinar di tingkat internasional adalah bukti nyata bahwa dedikasi, kreativitas, dan bimbingan yang tepat dapat membawa mereka ke level yang lebih tinggi,” tuturnya penuh antusias, Sabtu (21/12/2024).
Kei Sastro, salah satu siswa yang karyanya terpilih untuk dipamerkan, berbagi pengalamannya dengan penuh rasa syukur.
“Sangat senang sekali. Selama ini karya saya belum pernah lolos kurasi di pameran internasional, tapi kali ini berhasil. Terima kasih kepada Kak Putu yang sudah membimbing saya,” ucapnya dengan mata berbinar.
Tak hanya siswa, dukungan dari keluarga juga menjadi fondasi kuat di balik setiap keberhasilan. Risma Dwi Santoso, ibu dari Kei, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Lotus Art Courses.
“Selama dua tahun bergabung di Lotus Art Courses, ini pertama kalinya karya Kei lolos ke exhibition internasional. Dukungan dari Lotus Art Courses sangat membantu Kei lebih percaya diri dalam berkarya,” katanya.
Ajang seni internasional ini menjadi ruang di mana anak-anak dari berbagai belahan dunia bisa saling berkomunikasi melalui karya mereka. Dengan tema Always Green, Always Blue, para peserta diajak untuk merayakan harmoni alam melalui perspektif masing-masing.
Karya-karya yang terpilih tidak hanya menunjukkan keindahan visual, tetapi juga menyuarakan pesan penting tentang keberlanjutan dan hubungan manusia dengan alam.
Keberhasilan para siswa Lotus Art Courses di Polandia ini bukan sekadar tentang pengakuan internasional, tetapi juga pembuktian bahwa seni mampu menjadi bahasa universal yang menghubungkan jiwa-jiwa kreatif dari berbagai belahan dunia. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?