Peringati Hari Ibu, Rutan Kelas II B Sampang Sampaikan Pesan KemenPPPA RI

Peran perempuan merupakan peran yang sangat penting dalam membangun Indonesia

22 Dec 2024 - 18:05
Peringati Hari Ibu, Rutan Kelas II B Sampang Sampaikan Pesan KemenPPPA RI
Kepala Rutan Kelas II B Sampang Tri Wibawa Kristiyana membaca pesan KemenPPPA RI saat upacara peringatan hari ibu (Fadil/SJP)

SAMPANG, SJP - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Sampang turut serta dalam peringatan hari ibu yang jatuh pada 22 Desember. 

Dalam upacara peringatan itu, Rutan Kelas II B Sampang menyampaikan beberapa pesan singkat dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia (RI), Arifatul Choiri Fauzi.

Kepala Rutan Kelas II B Sampang Tri Wibawa Kristiyana menjelaskan, pihaknya perlu menyampaikan pesan penting dari KemenPPPA RI dalam peringatan hari ibu tahun ini, seperti sejarah singkat mengenai peringatan hari ibu.

Dalam pesannya, kata Tri Wibawa, KemenPPPA Arifatul Choiri Fauzi menyampaikan bahwa perempuan punya daya saing dan kesempatan yang sama. Atau kesetaraan gender baik dalam pekerjaan atau pendidikan.

Selanjutnya, perempuan juga harus mampu mewujudkan Indonesia Emas di tahun yang akan datang, yaitu tahun 2045. Dengan alasan karena peran perempuan merupakan peran yang sangat penting dalam membangun Indonesia.

"Kata KemenPPPA, bangsa ini dibangun dari pondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus," jelasnya, Ahad (22/12/2024).

Bahkan, lanjut Tri Wibawa, di Indonesia pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi, yaitu RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said, Laksamana Malahayati dan masih banyak lagi.

Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama (KPIP) pada 22 Desember 1928, di Yogyakarta. 

Momentum bersejarah itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu.

"Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan "Mother's Day" di beberapa negara di dunia," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, perjuangan gerakan perempuan itu membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia, misalnya pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan perempuan untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama.

Maka kemajuan perempuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan akan menentukan pula kemajuan Indonesia.

"Semoga apa yang dicita-citakan KemenPPPA RI, juga membawa pengaruh besar terhadap perempuan di Sampang untuk tetap optimis memajukan daerah," pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow