Meski Menakutkan, Antuasiasme Pemilih Tinggi di TPS Dekat Pemakaman di Jember

Pemilihan lokasi TPS berdekatan dengan Pemakaman dan Tempat Pembuangan Sampah sementara warga kata Hendra, berdasarkan hasil rembug dan musyawarah warga.

14 Feb 2024 - 08:55
Meski Menakutkan, Antuasiasme Pemilih Tinggi di TPS Dekat Pemakaman di Jember
TPS Dekat Pemakaman dan Pembuangan Sampah.(Ulum/SJP)

Kabupaten Jember SJP- Tempat Pemungutan Suara (TPS) 83 berlokasi di RT 003 RW 037 Kelurahan Lingkungan Tegal Boto Kidul, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Jember memiliki lokasi TPS yang anti mainstream atau menakutkan.

Pasalnya, lokasi TPS untuk tempat pungutan suara warga itu berdekatan dengan lahan pemakaman dan tempat pembuangan sampah.

Tak ayal di saat proses pemungutan suara berlangsung warga terpaksa mencium aroma khas sampah dan merasakan suasana saat berada di pemakaman.

"Sejak beberapa kali pemilu setiap lima tahunan. Pertama kali lokasi ini dipakai sebagai TPS. Sebelumnya pernah di Musala tapi kurang memadai," kata Ketua RT 003 Hendra Sutarjoe saat dikonfirmasi di lokasi TPS, Rabu 14 Februari 2024.

Pemilihan lokasi TPS berdekatan dengan Pemakaman dan Tempat Pembuangan Sampah sementara warga kata Hendra, berdasarkan hasil rembug dan musyawarah warga.

"Dengan pertimbangan tempat yang luas, juga tidak berjubel. Warga gak protes. Meskipun bau sampah juga tidak ada masalah. Semua untuk pesta 5 tahunan ini. Jarak lokasi TPS dengan pemakaman dan Tempat Pembuangan Sampah kurang lebih 5 meteran," katanya.

Terpisah, Ketua KPPS 83 Kasteguh juga membenarkan soal kesepakatan warga memilih lokasi TPS yang dekat dengan lahan pemakaman ataupun Tempat Pembuangan Sampah.

Pasalnya di wilayah tengah Kota Jember, saat ini menjadi pemukiman padat penduduk. Terlebih di wilayah kampus.

"Lokasi TPS kami memang dekat dengan kuburan dan tempat pembuangan sampah ini, karena memang kami mencari lokasi atau lahan yang memadai. Karena di lingkungan kami sudah tidak ada tempat yang memadai untuk menjadi TPS," ujar Kasteguh.

"Apalagi aturan dari KPU kan ukuran untuk TPS harus 8x10 meter persegi. Jadi saya cari tanah warga yang ukurannya sesuai. Saya juga sudah izin kepada pemilik lahan dan inilah tempatnya," sambungnya.

Namun demikian, untuk siasati lokasinya berdekatan dengan kuburan dan tempat pembuangan sampah. TPS ini sekelilingnya ditutup dengan kain lebar berwarna kuning.

"Kami tutup dengan kain di sekelilingnya, agar bau sampah atau kesan ya agak gimana gitu (horor) agar tidak mengganggu pemilih. Untuk tumpukan sampah ini juga hanya tempat penampungan sementara, untuk nanti dikelola lagi. Jadi sampahnya itu dari plastik atau sampah-sampah yang nantinya di recycle atau diolah lagi," ungkapnya.

Terkait partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 kali ini. Katanya, cukup banyak dibanding pada proses pemilu beberapa tahun sebelumnya.

"Terkait antusias warga dalam memilih Alhamdulillah cukup tinggi, bahkan kita (KPPS) sampai kewalahan melayani warga. Dari DPT di TPS kami sebanyak 299 pemilih, yang tersampaikan (mencoblos) kurang lebih 280 warga. Kemudian ada tambahan memakai e-KTP masuk data sebagai DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) 3 orang. Memang warga sini asli, tapi domisilinya sudah pindah," ulasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow