Marak Aksi Pencurian Pakaian Dalam Wanita, Resahkan Warga Kota Mojokerto
Suud menyebut, aksi teror pencurian pakaian dalam wanita ini berlangsung dalam satu minggu belakangan.
KOTA MOJOKERTO, SJP - Warga Kelurahan Prajuritkulon, Kota Mojokerto merasa diteror dengan maraknya aksi maling pakaian dalam wanita. Peristiwa itu kerap terjadi selama dua pekan terakhir.
Bahkan pihak keamanan lingkungan setempat mengaku sempat memergoki pelaku pencurian pakaian dalam wanita. Namun pelaku berhasil melarikan diri.
"Sudah dua kali ketahuan warga. Yang pertama lari. Yang kemarin sudah ancang-ancang, namun ada orang datang, langsung lari sepedanya ditinggal, sepeda angin," ungkap Ahmad Suud (65), warga setempat, Kamis (22/11/2024).
Pada aksi yang kedua, pelaku sempat tertangkap warga. Namun barang bukti yang diambil pelaku bukan pakaian dalam, melainkan sarung bantal.
"Yang diambil ternyata bukan milik kita saja, ada yang juga milik orang lain, berupa urung bantal. Kalau yang kita, yang hendak diambil itu beha sama celana dalam," ujar pria yang biasa dipanggil Suud itu.
"Yang sebagai bukti kemarin urung bantal dimasukkan di dalam celananya. Tapi ngambilnya bukan di rumah sini," sambung dia.
Suud menyebut, aksi teror pencurian pakaian dalam wanita ini berlangsung dalam satu pekan terakhir. Namun pelaku apes ditangkap warga pada Rabu (20/11/2024) dini hari.
"Penangkapannya sekitar 03.30 WIB, hari Rabu," lanjutnya.
"Kalau pakaian dalam yang hilang ini seminggu terakhir, punya anak saya yang kehilangan," tandasnya.
Terpisah, Satuan Keamanan Lingkungan Masyarakat (Satlinmas) Kelurahan Prajuritkulon, Baharudin (38) mengaku memergoki seorang pemuda yang memanjat pagar rumah Suud.
"Saya melihat ada anak naik pagar ketahuan saya. Dia langsung lari. Paginya saya laporan ke Abah Suud. Ada anak subuh mau naik ke rumah," kata Baharudin, Kamis (21/11/2024).
Namun, selang dua hari dia kembali memergoki pelaku melakukan hal serupa di lokasi yang sama.
"Setelah dua hari ada lagi. Saya memergoki lagi. Saya kejar kena di jembatan. Saya amankan, saya bawa ke Abah Suud," jelasnya.
"Saya tanyakan ‘kenapa naik rumah? Kamu siapa?’ jawabannya gak nyambung. Katanya cari ikan. Anak ini sudah dua hari duduk-duduk di sebelah rumah Abah Suud. Dia sedirian. Sepedanya ditaruh di bawah pohon pisang," bebernya.
Baharudin mengamankan barang bukti berupa sarung bantal dari tangan pelaku. Namun sarung bantal itu bukan milik keluarga Suud.
"Barang bukti sarung bantal, tapi bukan punya pemilik rumah sesuai, " ujarnya.
Saat itu, Baharudin menemukan banyak pakaian dalam wanita yang berceceran di sekitar lokasi.
"Di lokasi banyak pakaian dalam berceceran di bawah," ungkapnya.
"Pelaku mengaku namanya Habib, rumahnya di Balongsari," kata dia.
Meski demikian, Baharudin tidak membawa pelaku ke polisi. Dia hanya memperingatkan dengan tegas untuk tidak diulangi.
"Kami lepaskan. Saya tidak mau bertele-tele pada saat itu, mau salat subuh. Saya bilang, pokoknya jangan diulangi lagi. Kalau diulangi ya akan diproses hukum," pungkasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?