Manfaatkan Sumber Daya Laut Indonesia, Guru Besar ITS Teliti Obat Anti Kanker dari Spons Laut
Spons laut merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 sampai 6.000 jenis
Surabaya, SJP - Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi, Profesor ke-191 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dari Departemen Biologi coba teliti obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia.
Guru Besar ITS bidang ilmu biologi kanker dan imunologi, yang juga merupakan dosen penerima Penghargaan Satyalancana Karya Satya pada tahun 2019 itu, prihatin akan penyakit kanker yang jadi salah satu penyakit dari 5 jenis penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia.
"Indonesia sebagai negara yang 70 persen wilayahnya adalah perairan memiliki tingkat biodiversitas yang sangat tinggi. Atas hal tersebut, pemanfaatan sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker. Salah satunya dari spons laut," terang Awik, Sabtu (06/01/2024).
Dirinya jelaskan bahwa spons merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 sampai 6.000 jenis.
Melimpahnya spesies spons juga picu terjadinya simbiosis antara spons dengan mikroorganisme laut yang bisa hasilkan metabolit sekunder yang tinggi serta miliki kemampuan untuk mensintesis bermacam-macam komponen organik.
“Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” ujar Guru Besar ITS itu.
Adapun dalam penerapannya, Awik gunakan metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor.
Tak hanya itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi aspek terpenting dalam pengembangan riset ini.
“Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” papar dosen ITS yang juga seorang Ibu dengan 3 anak.
Awik juga tambahkan, dalam proses penelitiannya telah dilakukan berbagai macam uji yaitu, in vitro, in vivo, hingga uji in silico.
“Sampai tahap uji in vivo (Pengujian yang dilakukan langsung kepada makhluk hidup), kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” jelasnya.
Dengan adanya inovasi riset keilmuan yang berhasil dirancangnya, Awik berharap pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan.
“Tak hanya itu, saya berharap agar penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” harapnya.(*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?