Lorjuk, Kerang Endemik yang Hanya Ada di Perairan Madura
Lorjuk merupakan bagian dari keluarga kerang bambu yang memiliki nama ilmiah Ensis macha, Ensis ensis, Ensis americanus, Solen fonesii, Solen vaginalis, Solen viridis.
Kota Malang, SJP - Kekayaan ragam kuliner Jawa Timur tidak terbatas pada soto dan rawon yang sudah sangat terkenal. Di Madura, terdapat satu jenis kerang endemik yang memiliki cita rasa gurih dan khas, dengan bentuk yang unik. Kerang endemik ini disebut sebagai lorjuk.
Lorjuk merupakan bagian dari keluarga kerang bambu yang memiliki nama ilmiah Ensis macha, Ensis ensis, Ensis americanus, Solen fonesii, Solen vaginalis, Solen viridis.
Dilansir dari laman umm.ac.id, elain lorjuk, kerang bambu sendiri memiliki banyak jenis dan hidup secara endemik di perairan-perairan lain seperti pantai barat Benua Eropa dan pantai selatan Benua Afrika serta di Benua Amerika.
Di Indonesia Kerang Bambu banyak terdapat di beberapa daerah antara lain, Jambi, Madura, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bengkulu serta di Kepulauan Riau.
Meskipun habitat kerang bambu tersebar luas, namun kerang bambu berjenis lorjuk atau Solen Sp hanya ada di perairan Madura.
Hal ini menjadikan lorjuk sebagai komoditas perairan Madura yang menjadi kebanggan masyarakat Madura sekaligus penyumbang pendapatan daerah melalui berbagai olahannya sebagai oleh-oleh khas Madura.
Kandungan Gizi Lorjuk
Tak hanya lezat, lorjuk juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dilansir dari laman Indonesia.go.id, lorjuk mengandung kalori yang sangat rendah dan tinggi protein, mineral, zat besi, dan juga omega 3.
Mengonsumsi lorjuk secara teratur disebutkan dapat mencegah penyakit jantung, mengendalikan tekanan darah, mengontrol kolesterol dan lain-lain.
Selain itu, dilansir dari laman trunojoyo.ac.id, kandungan gizi yang tinggi ini menjadikan lorjuk sebagai komoditas makanan kelas atas, mewah, bahkan premium.
Tak hanya kandungan-kandungan yang telah disebutkan sebelumnya, lorjuk juga memiliki komponen gizi yang sangat penting yaitu asam lemak. Beberapa asam lemak yang terkandung dalam lorjuk sangat penting, misalnya asam lemak li-noleat dan linolenat.
Asam lemak tak jenuh digunakan untuk mempertahankan bagian struktur membran sel dan memainkan peran penting dalam perkembangan otak.
Oleh sebab itu, lorjuk menjadi sangat digemari karena tidak hanya gurih dan lezat tetapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Olahan Lorjuk
Jika anda pernah berwisata ke Madura atau mendapatkan oleh-oleh khas Madura, maka besar kemungkinan anda akan menjumpai atau menerima oleh-oleh rengginang lorjuk sebagai buah tangan khas Madura.
Memang kudapan yang satu ini sangat terkenal dan menjadi trademark oleh-oleh khas Madura berbahan dasar lorjuk.
Namun, sebenarnya terdapat berbagai jenis olahan lorjuk yang tak kalah lezat dari rengginang lorjuk, seperti lorjuk goreng, tumis lorjuk, kacang lorjuk, bothok lorjuk hingga petis lorjuk yang memiliki citarasa khas dan berbeda dengan petis udang atau petis ikan.
Jika anda berkesempatan untuk berwisata kuliner lebih lama di Madura, anda juga akan menemukan campur lorjuk yang memiliki cita rasa yang khas. Makanan ini mirip dengan soto, namun bukan berisi irisan daging sapi, kambing atau ayam, melainkan berisi lorjuk.
Lazimnya lorjuk disajikan bersama lontong dan disiram kuah campur bercita rasa mirip soto namun lebih manis dan segar. Tentunya ini merupakan hidangan yang pantang dilewatkan ketika anda berkesempatan untuk berkunjung ke Madura.
Lorjuk Tidak Ditemui di Sembarang Perairan
Lorjuk merupakan salah satu dari komoditas perikanan yang memiliki keunikan sendiri. Keluarga kerang bambu yang satu ini memang dapat ditemukan di sepanjang pantai, tetapi tidak semua pantai dapat menjadi habitat lorjuk. Dilansir dari laman Trunojoyo.ac.id, hanya daerah tertentu dan memiliki kandungan protein yang tinggi yang bisa ditinggali oleh lorjuk.
Potensi komoditas lorjuk terbesar di Pulau Madura adalah Kabupaten Pamekasan, terutama di daerah pesisir pantainya. Hingga saat ini, kabupaten Pamekasan tercatat sebagai daerah penghasil lorjuk terbanyak di Pulau Madura. (**)
Editor: Queen Ve
Sumber: indonesia.go.id, trunojoyo.ac.id, RRI.co.id
What's Your Reaction?