Lapas Kota Pasuruan Gandeng BNNK untuk Berantas Narkoba
Penyuluhan ini juga diisi dengan pemaparan dari BNNK Pasuruan tentang dampak psikologis, kesehatan, hingga sosial yang diakibatkan oleh narkoba, serta pentingnya rehabilitasi bagi mereka yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaannya.
KOTA PASURUAN, SJP — Dalam upaya menciptakan lingkungan bebas dari penyalahgunaan narkoba, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasuruan, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pasuruan menyelenggarakan penyuluhan dan sosialisasi bahaya narkoba.
Acara ini berlangsung di aula Lapas Pasuruan pada Jumat (18/10/2024), dengan melibatkan para penghuni Lapas dan petugas pemasyarakatan sebagai peserta.
Kegiatan tersebut menjadi salah satu wujud nyata dari program Indonesia Bersih Narkoba atau BERSINAR, yang tengah digalakkan oleh pemerintah, guna memutus mata rantai peredaran dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan masyarakat dan lembaga pemasyarakatan.
Kepala Lapas Pasuruan, Ma'ruf Prasetyo Hadianto, yang diwakili oleh Ka. KPLP, Taufiqul Hidayatullah, menyampaikan, kerja sama ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bahaya narkoba kepada warga binaan, tetapi juga membangun kesadaran di antara para petugas Lapas untuk bersama-sama menjaga integritas dan lingkungan kerja yang bersih dari narkoba.
"Lapas merupakan tempat rehabilitasi bagi warga yang bermasalah dengan hukum. Namun, kami ingin lebih dari sekadar itu, kami ingin Lapas ini menjadi tempat yang bebas dari pengaruh buruk narkoba. Oleh karena itu, penyuluhan ini penting, bukan hanya bagi penghuni lapas, tetapi juga bagi seluruh petugas agar tercipta sinergi dalam melawan narkoba," ujarnya.
Menurutnya, penyuluhan ini juga diisi dengan pemaparan dari BNNK Pasuruan tentang dampak psikologis, kesehatan, hingga sosial yang diakibatkan oleh narkoba, serta pentingnya rehabilitasi bagi mereka yang sudah terjerumus dalam penyalahgunaannya.
Kepala BNNK Pasuruan, AKBP. Erlang Dwi Permata, turut menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, terutama lembaga pemasyarakatan, dalam mewujudkan Indonesia yang bersih narkoba.
Menurutnya, Lapas sering kali menjadi salah satu titik rawan peredaran narkoba. Oleh karena itu, upaya pencegahan, baik melalui sosialisasi maupun tindakan tegas terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba di lapas, harus terus diperkuat.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, warga binaan semakin sadar akan bahaya narkoba dan tidak terjerumus kembali setelah keluar dari sini. Kerja sama antara Lapas Pasuruan dan BNNK merupakan langkah strategis dalam memperkuat komitmen untuk menjadikan Lapas sebagai tempat yang aman dan bebas dari narkoba," ujar Erlang.
Kegiatan tersebut mendapat respons positif dari para peserta yang antusias bertanya dan berdiskusi mengenai langkah-langkah pencegahan serta rehabilitasi narkoba, dengan harapan dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang bersih dan aman dari narkoba di masa mendatang. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?