Hari Pangan Sedunia, Bapanas Ingatkan Pentingnya Penerapan Konsumsi B2SA untuk Masa Depan Sehat
Gerakan konsumsi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dinilai penting oleh Bapanas sebagai investasi kesehatan dan masa depan generasi penerus bangsa.
SURABAYA, SJP - Makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) adalah kunci untuk menciptakan generasi yang sehat, aktif, dan produktif. Di tengah tantangan dunia modern yang menawarkan berbagai pilihan pangan cepat saji, pola makan B2SA menjadi semakin penting.
Konsumsi makanan yang tepat tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tetapi juga merupakan investasi bagi masa depan. Dengan mengonsumsi makanan yang memenuhi kriteria B2SA, tidak hanya menjaga kesehatan saat ini, tetapi juga menyiapkan pondasi bagi generasi mendatang untuk tumbuh dengan baik dan berdaya saing.
Hal ini sejalan dengan semangat yang diusung dalam gelaran peringatan Hari Pangan Sedunia ke-44 oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (DPKP Jatim) yang mengangkat tajuk "Right to Food for a Better Life and Better Future, Leave No One Behind" di JX International Convention Exhibition.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, menjelaskan tentang pentingnya pola makan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).
Menurutnya, B2SA merupakan investasi yang sangat penting untuk memastikan generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak, mendapatkan asupan yang berkualitas.
"B2SA adalah investasi untuk menjaga tubuh tetap sehat, aktif, dan produktif. Ini penting bagi pola makan anak-anak kita ke depan," kata Edhy, Rabu (16/10/2024).
Edhy menekankan bahwa penerapan pola makan B2SA harus menjadi fokus utama, tidak hanya dari sisi jumlah pangan, tetapi juga kualitasnya. Konsumsi pangan yang beragam dan bergizi mampu menjawab kebutuhan gizi masyarakat, serta memastikan pangan tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Jadi dalam konteks Hari Pangan Sedunia, tema yang diangkat sejalan dengan upaya untuk menjamin hak atas pangan yang berkualitas bagi semua lapisan masyarakat," terangnya.
Untuk memulai pola makan B2SA, Edhy mengajak masyarakat untuk menerapkan tiga langkah sederhana. Pertama, membiasakan konsumsi beragam jenis pangan dengan porsi yang tepat.
Kedua, memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi aman dari kontaminasi zat-zat berbahaya. Ketiga, mengutamakan pangan lokal Nusantara sebagai bagian dari menu sehari-hari.
Dengan langkah-langkah itu, Edhy berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya memilih makanan yang sehat dan aman, yang pada akhirnya akan mendukung peningkatan kualitas hidup.
Ia juga mengingatkan bahwa keamanan pangan menjadi tantangan tersendiri, baik dari segi kontaminasi pangan maupun isu-isu baru seperti penipuan pangan dan bioterorisme.
Pemerintah, melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, telah berkomitmen untuk menjamin bahwa pangan yang tersedia harus cukup, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi.
"Keamanan pangan adalah prioritas, karena pangan yang tidak aman dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat," tegas Edhy.
Peringatan Hari Pangan Sedunia ini, menurut Edhy, adalah momentum penting untuk memperkuat komitmen dalam memastikan penyediaan pangan yang bergizi, seimbang, dan aman.
"Pangan yang aman dan bergizi adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan ini adalah tanggung jawab kita bersama," pungkasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?