Lampu Signage Kayutangan Dirusak dengan Petasan, Polisi Datangi Rumah Terduga Pelaku

Kota Malang, SJP - Belum lama ini beredar video berdurasi kurang dari satu menit tentang pengerusakan lampu signage bertuliskan 'Kayutangan' yang dilakukan oleh seorang remaja laki-laki.

Dalam video tersebut, terlihat seorang remaja laki-laki tersebut menyalakan petasan (Mercon) di atas lampu signage 'Kayutangan' yang berbeda di Taman Simpang Rajabali, Kecamatan Klojen.

Akibatnya, lampu signage pada huruf T di tulisan Kayutangan yang jadi hiasan taman tersebut rusak. Kejadian itu terjadi pada Rabu (10/4/2024) lalu, sekitar pukul 07.30.

Mengetahui hal tersebut, Pemerhati Pembangunan dan Tata Kelola Pemerintah Malang Raya, Awangga Wisnuwardhana sangat menyayangkan adanya kejadian tersebut.

"Sangat disayangkan, terlebih saat itu (Kejadiannya) momen salat Idulfitri yang mencerminkan fitrah dari diri seseorang mukmin. Tapi, kejadian itu dinodai oleh ulah oknum, dimana hari yang fitri, disaat semua berangkat ke masjid untuk salat, akan tetapi pelaku berangkat ke masjid, sudah membawa petasan (Mercon)," ucap pria yang akrab disapa Angga ini, ketika dikonfirmasi SuaraJatimPost.com, Jumat (12/4/2024).

Menurut Angga, berdasarkan rekaman CCTV milik Diskominfo Kota Malang, remaja tersebut menyalakan petasan di atas logo huruf T, sehingga mengakibatkan kerusakan berat pada signage tulisan tersebut.

"Saya berharap Polisi segera bertindak, pelaku ini dapat dikenakan dua pasal, membawa bahan peledak atau petasan dan juga melakukan perusakan aset negara," tegasnya.

Terpisah, Kapolsek Klojen, Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (12/4/2024) menyampaikan, bahwa petugas telah bekerja untuk mencari identitas pelaku yang terlihat di CCTV tersebut.

"Kami langsung mencari identitas pelaku, dan saat ini sudah kami ketahui identitasnya, dan hari ini anggota mendatangi rumahnya," ucapnya.

Syabain menjelaskan, pelaku pengerusakan tersebut masih di bawah umur, diketahui berinisial K (15), dan saat ini polisi sedang mendalami perkara tersebut.

"Masih kami dalami, Kami masih mencari solusi yang terbaik, karena yang bersangkutan masih di bawah umur, ada pembinaan dari orang tua dan kami pantau, atau secara berkala yang bersangkutan melapor ke polsek didampingi orang tuanya," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian