Kunci Sukses Tim Jerman U-17 Catat Sejarah
Pertandingan seru final Piala Dunia U-17 Jerman vs Perancis bukan hanya jadi sejarah baru tetapi juga berikan kesan mendalam untuk sang pemenang.
Solo, SJP - Jerman kalahkan Prancis melalui adu penalti di final Piala Dunia U-17 FIFA.
Hebatnya, tim Panser muda ini jadi negara pertama yang menangkan gelar Eropa U-17 dan Piala Dunia di tahun yang sama
Enam bulan setelah Jerman kalahkan Prancis melalui adu penalti untuk dinobatkan sebagai juara Eropa, mereka ulang trik tersebut di panggung yang lebih besar untuk memenangkan Piala Dunia FIFA U-17™ yang pertam.
Pelatih Christian Wuck sebut timnya telah buktikan kerja keras pasca kemenangan dramatis mereka di adu penalti di stadion Manahan Solo pada Sabtu (02/11/2023).
“Kami memiliki pemain dengan talenta luar biasa yang juga memiliki mentalitas hebat – dan kombinasi ini membuat segalanya menjadi mungkin,” katanya. “Sikap mereka itulah yang paling membuat saya bangga. Saya sangat bersyukur bisa melatih grup ini.”
Kemenangan Jerman tak lepas dari talenta kiper Konstantin Heide.
Ia berhasil patahkan tiga kali tendangan penalti Perancis dan juga pontang-panting sepanjang pertandingan seru itu.
“Kami menunjukkan bahwa kami adalah tim terbaik di dunia,” kata Heide, Pemain Terbaik Pertandingan di final. “Setelah EURO, kami merasa luar biasa, tapi tujuan kami adalah memenangi Piala Dunia juga. EURO hanyalah awal dari perjalanan. Saat saya mengangkat trofi Piala Dunia itu… Wow. Saya belum pernah merasa sebaik ini sebelumnya. Itu adalah momen terbaik dalam hidupku,”papar Heide.
Heide juga merasa WOW karena bermain dengan 10 orang selama lebih dari dua puluh menit di babak kedua.
Tim Wuck unggul 2-1 di pertengahan babak kedua ketika kartu merah untuk gelandang Winners Osawe ubah corak permainan.
Prancis samakan kedudukan tetapi Jerman bertahan untuk paksakan adu penalti.
Wuck bangga dengan pasukannya yang solid dan kompak dan ia selalu mengulang pernyataan tersebut setiap kali ditanya kunci sukses tim remaja Jerman ini.
"Kekompakan dan merasa sepenanggungan adalah kunci sukses mereka selama berlatih dan juga saat pertandingan di berbagai level," jelasnya, bangga.
Terlihat saat penalti Da Silva Moreira gagal di awal adu penalti saat rekan-rekan setim bergegas memeluknya.
“Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya. Menjadi juara Eropa dan juara dunia dalam satu tahun, sungguh luar biasa. Sekarang kami kembali ke Jerman dengan trofi lainnya,” papar Moriera. (**)
Sumber: FIFA
Editor: trisukma
What's Your Reaction?
