Kompolnas Kunjungi Den Haag Pastikan Pemilu Berjalan Lancar
Kompolnas dapat penjelasan bahwa PPLN di Den Haag telah membentuk semua perangkat Panitia Penyelenggara Pemilu, mulai dari unsur Panwaslu sampai Pengawas di tingkat TPS
Den Haag, SJP - Kompolnas kunjungi Belanda untuk pastikan pengamanan Pemilu 2024 bagi WNI di sana berjalan lancar.
KBRI perwakilan Belanda terima kunjungan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto, M.Si, dan didampingi anggota delegasi Irjen Pol. (Purn) Drs. Pudji Hartanto pIskandar, M.M., Dr. Yusuf Warsyim, S.Ag., M.H., H. Mohammad Dawam, S.H.I., M.H., Poengky Indarti, S.H., L.L.M., dan Brigjen Pol. Musa Ikipson Tampubolon, S.I.K., M.Si. Rombongan diterima oleh Wakil Duta Besar RI untuk Belanda Freddy Panggabean didampingi Atpol Den Haag, Kombes. Pol. FIbri Karpiananto dan Kombes. Pol. Deny Manalu.
Pada diskusi, Kompolnas dapat penjelasan bahwa PPLN di Den Haag telah membentuk semua perangkat Panitia Penyelenggara Pemilu, mulai dari unsur Panwaslu sampai Pengawas di tingkat TPS.
Dua personel penyelenggara dipersiapkan di setiap TPS.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Den Haag tercatat lebih dari 13.000 dan dapat menjadi suara yang cukup signifikan di Belanda.
Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim tekankan, pola pengamanan penyelenggaran pemilu di Belanda tahun ini harus benar benar menjadi perhatian utama.
Koordinasi dengan semua pihak pun jadi yang terpenting.
“Koordinasi ke semua pihak termasuk pengamanan eksternal agar penyelenggaraan pemilu di Belanda berjalan kondusif, tidak ada hambatan yang berarti,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Humas Polri, Minggu (27/1/24).
Komisioner Kompolnas lainnya, Pudji Hartanto Iskandar, tambahkan salah satu tugas pokok Kompolnas adalah membantu presiden dalam menetapkan arah kebijakan Polri.
Karena itu, rekomendasi kebijakan secara teknis juga akan disampaikan kepada Kapolri.
“Oleh karenanya kebijakan penguatan tata kerja Kelembagaan, SDM dan Anggaran bagi Satker Polri pada Atase Kepolisian di seluruh KBRI perlu mendapat perhatian bersama secara serius,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mohammad Dawam berharap seluruh potensi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan Pemilu di Belanda dapat diantisipasi dan diprediksi sedini mungkin.
Dengan demikian, tidak ada celah gangguan keamanan sekecil apapun dalam Pemilu di Belanda ini.
“Oleh karenanya, kebijakan penebalan pengamanan Pemilu di Belanda dengan menambah anggota Polri oleh Mabes, hemat kami adalah kebijakan yang relevan dan aktual,” ujarnya.
Terkait hal itu, Wakil Duta Besar juga menyatakan sependapat, mengingat eksistensi dan peran Polri sangat dibutuhkan, terkhusus tantangan mendatang.
Ia akui akan ada tantangan seperti transnational crime, kejahatan narkoba, siber, kejahatan keuangan antar negara, dan lain-lain yang tidak dapat diatasi diplomat.
“Kebijakan memperkuat Atpol adalah kebijakan yang relevan, sangat dibutuhkan”, jelasnya.(**)
sumber: Humas Polri
editor: trisukma
What's Your Reaction?