Komisi B Dorong Optimalisasi Perolehan PAD 2024 Kota Surabaya Untuk Bisa Lebihi Target
Target keseluruhan PAD tahun 2023 yang sumbernya diambil dari 9 jenis pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang disahkan, dan lain-lain sebesar Rp 6,5 triliun.
Surabaya, SJP - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya akan kembali digenjot di tahun 2024 agar mampu mencapai atau bahkan melebihi target PAD yang sudah ditentukan, yakni di angka Rp 5,061 triliun.
Perihal tersebut disampaikan oleh Anas Karno selaku Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya yang mendorong agar perolehan PAD 2024 bisa lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang gagal penuhi target.
"Sampai 30 Desember tahun 2023, PAD kota Surabaya yang bersumber dari pajak daerah sebesar Rp 4,5. Sedangkan targetnya Rp 5,1 triliun," terang Anas, Jumat (4/1/2024).
Sedangkan target keseluruhan PAD tahun 2023 yang sumbernya diambil dari 9 jenis pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang disahkan, dan lain-lain sebesar Rp 6,5 triliun.
Legislator Fraksi PDIP itu merasa bahwa upaya optimalisasi PAD di tahun 2024, utamanya yang bersumber dari pajak dinilai olehnya realistis karena perekonomian Kota Surabaya dan Indonesia secara umum yang sudah semakin pulih pasca pandemi.
"Tingkat okupansi hotel, restoran, tempat hiburan sudah kembali normal. Karena tidak ada lagi aturan pembatasan kegiatan masyarakat. Ditambah pula relaksasi kepada wajib pajak ditiadakan. Begitu pula untuk pajak parkir, reklame, PBB, BPHTB," ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, ada beberapa kebijakan yang bisa menambah kontribusi terhadap PAD, seperti melalui retribusi, harmonisasi tarif PDAM hingga kenaikan tarif jasa potong hewan di RPH. Kemudian kenaikan tarif wisata seperti KBS dan penetapan tiket berbayar untuk wisata Romokalisari Adventure Land.
Anas beranggapan bahwa target itu bisa dicapai, tinggal bagaimana komitmen dinas terkait dan BUMD agar bisa secara maksimal menggali potensi-potensi untuk perwujudan optimalisasi perolehan PAD.
"Dan tentunya mencegah kebocoran PAD, melalui mekanisme dan sistem yang baik. Apalagi di jaman digitalisasi seperti sekarang ini," terang Anas yang juga merupakan Ketua Panitia Khusus Perda Retribusi dan Pajak Daerah Kota Surabaya.
Tidak hanya capai target, Anas juga berharap perolehan PAD bisa melebihi target yang sudah ditetapkan untuk tahun 2024. Anas menjelaskan bahwa dengan perolehan PAD yang tinggi maka Pemerintah Kota Surabaya bisa lebih leluasa memaksimalkan alokasi anggaran program.
Anggaran tersebut bisa dialokasikan menjadi pembangunan infrastruktur, program sosial, pendidikan, UMKM dan lainnya. Yang muaranya untuk kesejahteraan warga Surabaya.
"Tahun 2024 APBD kota Surabaya ditetapkan sebesar Rp 10,9 triliun. Semoga saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) bisa dikoreksi menjadi lebih baik. Seiring dengan bertambahnya PAD kita," pungkasnya.
Sebagai informasi, Wali Kota Surabaya sendiri yaitu Eri Cahyadi meminta Kepala PD harus berani menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan perhitungan yang matang. (**)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?