Kepala Korwil SDN Kertosono Angkat Bicara Terkait Insiden Keracunan Siswa Akibat Makanan Gratis
Dalam pernyataan resminya, Agus Priyanto menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak.
NGANJUK, SJP - Kepala Koordinator Wilayah (Korwil) SDN Kertosono Agus Priyanto, akhirnya angkat bicara terkait insiden keracunan yang dialami sejumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Banaran, akibat mengonsumsi makanan gratis yang dibagikan di sekolah pada Selasa (1/10/2024) lalu. Insiden ini menimbulkan keprihatinan mendalam, baik dari pihak sekolah maupun orang tua murid.
Dalam pernyataan resminya, Agus Priyanto menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan turut prihatin atas apa yang dialami oleh para siswa. Saat ini, kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah, anak-anak yang keracunan sudah dibawah di puskesmas kertosono," ujar Agus
"Dari laporan ke saya, anak-anak yang keracunan sudah pulang kerumah masing-masing," ucapnya
Disinggung apa langkah yang dilakukan pihak Korwil dengan kejadian ini, Agus menambahkan, pihaknya sudah koordinasi ke katering dan luring ke korban keracunan. Agus menyatakan bahwa pihaknya introspeksi diri dan mengontrol kateringnya, bahkan dari pihak kateringnya sudah dipecat.
"Kami introspeksi diri mas..Dan pihak katering sudah dipecat," terangnya saat melakukan konferensi pers di kantor korwil jalan rambutan no 18 Kertosono.
Agus menjelaskan, program ini sudah digulirkan kedua kalinya, yakni Paud, TK dan SD. Kendatipun program ini menurutnya tidak tau berapa lama, Agus meyakini, bahwa program ini nantinya akan diteruskan hingga menunggu pelantikan Presiden Prabowo Subianto.
"Ini masih ujicoba mas, program ini dilakukan awal bulan september hingga pelantikan resmi Presiden Prabowo Subianto," kilah Agus.
Menurutnya, program ini tidak ada koordinasi dari dinas terkait, karena ini hanya sebatas ujicoba.
"Karena anggaran yang digelontorkan bukan dari APBD ataupun APBN, ini murni dana pribadi," sambungnya.
Seperti diketahui, sebanyak 8 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing, setelah memakan makanan yang dibagikan sebagai bagian dari program bantuan makanan gratis. Beberapa siswa bahkan sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Agus menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah berniat menempatkan kesehatan siswa dalam bahaya.
“Program makanan gratis ini adalah inisiatif baik untuk mendukung kesehatan dan gizi siswa, namun tentu kami akan memastikan bahwa kualitas makanan yang disediakan oleh pihak ketiga memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan,” tambahnya.
Selain itu, pihak sekolah telah mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami sudah menghentikan sementara distribusi makanan hingga ada hasil penyelidikan lebih lanjut. Kami juga berencana untuk melakukan evaluasi lebih mendalam terhadap penyedia makanan untuk memastikan keamanan di masa mendatang,” jelasnya.
Para orang tua murid berharap agar insiden ini bisa segera diatasi dan tidak lagi terulang.
"Kami berharap ada tindakan tegas kepada pihak yang bertanggung jawab dan evaluasi menyeluruh terhadap keamanan program ini," ujar salah serorang orang tua siswa.
Hingga berita ini diturunkan, beberapa siswa yang sebelumnya dirawat belum diperbolehkan pulang, dan kondisi mereka dilaporkan masih ditangani pihak puskesmas. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?