Kenalkan Budaya Jepang, Pelajar MI Muhammadiyah Kota Probolinggo Datangkan Mahasiswi Asal Kyoto

Kota Probolinggo, SJP - Jepang jadi salah satu negara dengan budayanya yang dikenal sopan dan menjunjung tinggi norma, membuat peserta didik di Kota Probolinggo tertarik.

Hal itu, dilakukan MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo yang mendatangkan mahasiswa dari Universitas Kyoto, Jepang Rabu, (06/12).

Hotaka Yutani, mahasiswi berusia 24 tahun perkenalkan bagaimana budaya Jepang kepada para peserta didik kelas 6. 

Sejak pagi, ia sudah disambut meriah oleh para pelajar, meski anak-anak belum paham bahasa Jepang mereka seolah ingin memahami.

Pada kesempatan tersebut Hotaka ajarkan banyak hal menarik antara lain bahasa Jepang, budaya Jepang seperti penggunaan baju Kimono dan Yukata.

Yang tak kalah pentingnya adalah mengenalkan budaya budi pekerti dari Jepang kepada anak-anak, seperti ketika hormat dengan menunduk maupun budaya malu dan jujur.

Menurut Kepala MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, Hanafi mengatakan, pengenalan budaya Jepang kepada para pelajar merupakan upaya pengenalan sekaligus akulturasi.

"Seperti kita ketahui, banyak budaya Jepang yang bagus yang bisa diadopsi untuk kehidupan. Hal ini, juga begitu antusias diikuti oleh anak-anak," ujar Hanafi.

Menurutnya, pengenalan budaya Jepang kepada anak-anak bisa tingkatkan karakter anak bangsa yang kental budaya ketimuran, yakni sopan santun dan kejujuran

"Harapannya ini bisa dimaknai sebagai bentuk upaya menambah sikap terpuji sehingga kedepan anak-anak ini terus menjunjung tinggi budaya ketimuran," harapnya.

Hotaka Yutani sendiri mengaku senang bisa bertemu dengan anak-anak, sebab Indonesia merupakan salah satu budaya yang dikagumi dengan keramahannya.

"Sangat senang ya datang ke Kota Probolinggo, anak-anak disini ramah dan menyambut dengan baik. Ini menjadi semangat untuk mengenalkan budaya Jepang, bahasa Jepang dan lainnya," ulasnya.

Selain kepada pelajar, guru sekolah juga diajarkan bagaimana menggunakan busana Jepang seperti Kimono dan Yukata.

"Mereka cepat belajarnya, sehingga tidak sulit bagaimana belajar menggunakan baju Jepang baik Kimono maupun Yukata," pungkasnya.

Kedatangannya di Kota Probolinggo, juga bagian dari Program Nihon Go Partner oleh Japan Foundation yang dilakukan selama 3 bulan, baik SD maupun SMA atau sederajat.

Salah satu siswa, Devan mengaku senang dengan kedatangan mahasiswa asal Jepang, meski baru belajar bahasa ia tertarik untuk mendalami.

"Sangat seru ya tadi, belajar bahasa Jepang, pakai baju Jepang. Ingin belajar lagi ke depan biar pintar bahasa Jepang," tutupnya.(*)

editor: trisukma