Kawasan UNESCO Global Geopark Ijen Rawan Karhutla
Karhutla perlu mendapatkan perhatian serius, mengingat saat ini tengah memasuki puncak musim kemarau. Selain itu, kebakaran yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Ijen juga menjadi sorotan. Khusus Kahutla, ini menjadi perhatian khusus, mengingat saat ini wilayah Kecamatan Ijen masuk dalam kawasan UNESCO Global Geopark yang bertaraf internasional
Kabupaten Bondowoso, SJP – Selain puting beliung, tanah longsor dan banjir, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Bondowoso menjadi atensi khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Hal itu dikatakan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD, Mahfud Junaedi, usai mengikuti pengukuhan pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), di Pendopo Raden Bagus Asra, Selasa (19/9/2023).
Menurutnya, karhutla perlu mendapatkan perhatian serius, mengingat saat ini tengah memasuki puncak musim kemarau.
Selain itu, kebakaran yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Ijen juga menjadi sorotan.
“Khusus Kahutla, ini menjadi perhatian khusus, mengingat saat ini wilayah Kecamatan Ijen masuk dalam kawasan UNESCO Global Geopark yang bertaraf internasional,” katanya.
Mantan Asisten I Pemkab Bondowoso ini juga menyampaikan, selain upaya dari pemerintah setempat, perlu ada kerja sama dan dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat, jika ada kebakaran.
“Kami berharap support Pemkab, Pemprov dan pemerintah pusat, bagaimana mengantisipasi, paling tidak meminimalisasi ketika ada Karhutla di wilayah Ijen. Sementara, saat ini kita memadamkan dengan alat seadanya dan terbatas,” harapnya.
Baru-baru ini padang rumput ilalang seluas 10 hektare di destinasi wisata Kawah Wurung Kecamatan Ijen, yang masuk dalam Geosite UNESCO Global Geopark (UGG) terbakar.
Bahkan, yang terbaru, kawasan black lava Plalangan yang juga masuk dalam kawasan Geosite UGG, juga terbakar hebat. Oleh karena itu, perlu ada sinergi antar semua pihak untuk mengantisipasi Karhutla di kawasan Ijen. (*)
Editor : Noordin
What's Your Reaction?
