Kawasan Perhutani Seluas 20 Hektare Terbakar, Pemadaman Butuh Waktu 12 Jam
Karhutla memang sering terjadi hampir di setiap wilayah, karena kondisi kemarau panjang.
Kabupaten Jember, SJP - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Ahad sore (1/10/2023) kemarin. Karhutla itu terjadi di petak 82 sekitar Pedukuhan Slerok, Dusun Sumbergadung, Desa Slateng, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Lahan hutan seluas 20 hektare yang terbakar, menurut informasi yang disampaikan BPBD Jember, adalah bekas tebangan pohon pinus.
Untuk proses pemadaman api membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam. Api baru dapat dipastikan padam, sekitar pukul 03.00 WIB, Senin (2/10/202) dini hari.
Diketahui proses pemadaman dilakukan oleh relawan, Tim TRC BPBD Jember, Petugas Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Pemkan Jember, Tagana Dinsos, Polhut, Petugas Perhutani, dan unsur TNI/Polri.
Terkait penyebab kebakaran saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
"Kebakaran ini di daerah Slerok Desa Slateng, di lahan milik Perhutani," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Penta Satria saat dikonfirmasi di lokasi kebakaran.
Untuk proses pemadaman, Penta menjelaskan, para petugas menggunakan alkon untuk menyemprotkan air ke lahan yang terbakar.
"Lokasinya di seperti dataran tinggi, untuk truk damkar di lokasi bawah karena truk tidak bisa menuju lokasi langsung. Untuk petugas yang lain, kami menggunakan cara manual dengan nimbal (mengambil air) dari bawah ke atas untuk memenuhi kapasitas air 1200 liter. Dalam proses pemadaman, sampai tiga kali kita menimbal air ini," jelasnya.
"Dalam memadamkan api, kita juga menggunakan peralatan gepyok (semacam sapi lidi) juga cangkul, serta kita membuat ilar-ilar (pembatas) untuk memutus kobaran api agar tidak meluas," sambungnya.
Lebih lanjut kata Penta, diketahui dari lokasi kebakaran. Ternyata dekat dengan pemukiman warga.
"Kurang lebih ada 14 KK. Dengan jarak dari titik api kurang lebih 200 meter. Karena kebakaran ini, untuk sementara masyarakat yang tinggal di sini (dekat lokasi kebakaran), kita imbau untuk sementara turun ke bawah menjauhi titik api," ungkapnya.
"Namun setelah api padam, kami persilahkan warga untuk kembali ke rumahnya. Karena rumah mereka terdampak abu dari kebakaran, jadi lanjut membantu warga bersih-bersih," sambungnya.
Penta juga menambahkan, terkait penyebab kebakaran diketahui masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
"Untuk penyebab kebakaran kita belum tahu, yang jelas yang terbakar ini adalah bekas dari (lahan) pemotongan hutan pinus. Digunakan warga juga sebagai (lahan) tanaman kopi. Kebakaran dari pukul 3 sore sampai pukul 3 dini hari," jelasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?