Kasus Ayah Diduga Eksploitasi Anak di Jember Dalam Penanganan Dinas Sosial, Kemensos dan RSD dr Soebandi
Kedatangan tim Kemensos dan Dinas Sosial Kabupaten Jember, Dr Lilik Lailiyah M Kes selaku PLT RSD Dr Soebandi melakukan koordinasi agar pasien tersebut mendapatkan akses pelayanan kesehatan jiwa.
Kabupaten Jember, SJP - Pihak Dinas Sosial Kabupaten Jember serta Kementrian Sosial datang ke RSD Soebandi untuk melakukan koordinasi agar pasien gangguan jiwa asal kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember dapatkan akses pelayanan kesehatan jiwa yang baik.
Hal ini terkait kasus dugaan korban perdagangan anak dan diduga mempunyai gangguan jiwa yang mencuat di permukaan, dan menjadi justice publik hingga gemparkan Kabupaten Jember.
Sebelumnya diberitakan, viral video wanita berinisial A (22), asal Kecamatan Jenggawah, Jember yang mengalami keterbelakangan mental dan diduga dijual sebagai PSK oleh bapak kandungnya S (71).
Kedatangan tim Kemensos dan Dinas Sosial Kabupaten Jember, Dr Lilik Lailiyah M Kes selaku PLT RSD Dr Soebandi melakukan koordinasi agar pasien tersebut mendapatkan akses pelayanan kesehatan jiwa.
Terkait permasalahan ini, pihaknya menyatukan persepsi dan melakukan kolaborasi dan pihak RSd Soebandi langsung menerjunkan tim dokter spesialis jiwa bernama Dr inke Kusumastuti.
"Tim kami sudah datangi kediaman A (22) anak dari bapak S (71) untuk pola pendampingan kejiwaan dan juga untuk pelayanan kesehatan bagi yang bersangkutan yang beralamat di kecamatan Jenggawah tersebut," kata Dr Lilik Lailiyah, Senin (27/5).
Tidak hanya itu saja, Lilik juga menambahkan jika pendampingan ini juga berkolaborasi dengan pihak Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Kabupaten Jember.
"Kami melakukan layanan home care, agar pasien cepat sembuh, dan kolaborasi kami lakukan agar semua lini bisa saling berkesinambungan," jelasnya.
Sementara itu, Ahmad Helmy Luqman selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember juga menyampaikan.
"Untuk yang bersangkutan kami, pihak Dinas Sosial selain memberikan pendampingan langsung, juga kami memberikan bantuan sembako , karena jika kita lihat dugaan kasus ini entah benar atau tidak terjadi akibat permasalahan ekonomi, dan itu wajib bagi kami untuk langsung turun tangan," ucapnya.
Kejadian ini membuat pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan penyebar informasi video ke Polres Jember dan masih dalam proses penyelidikan.
Karena hal tersebut, S dan didampingi keluarganya sempat melaporkan pihak salah satu warga sekitar yang saat itu membawa seorang kreator konten dan menggugah konten menyesatkan tersebut di media sosial. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?