Kanwil Kemenag Jatim Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Bersama 6 Tokoh Pemuka Agama
Kantor wilayah (Kanwil) Kementrian agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur gelar upacara peringatan hari pahlawan yang iikuti hadirnya 6 tokoh pemuka agama dengan baju khas identik agama yang dipakai masing-masing.
Surabaya, SJP - Kantor wilayah (Kanwil) Kementrian agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur gelar upacara peringatan Hari Pahlawan yang diikuti 6 tokoh pemuka agama dengan baju khas agama masing-masing.
Keenam pemuka agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu, dengan penuh khidmat turut membacakan doa secara bergantian kepada arwah jasa para pahlawan bangsa telah gugur mendahului agar mendapat ganjaran dan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keyakinan masing-masing.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kepala Bagian Tata Usaha, Santoso. Dalam amanat Menteri Sosial juga turut mendoakan para pemimpin negeri untuk diberi kekuatan dalam menjalankan amanah, serta bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berkeadilan sosial.
"Dalam amanat ini, Mensos berpesan agar pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini mengusung tema 'Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan' dapat dijadikan telaah renungan mendalam guna menjawab ancaman penjajahan modern yang kini dihadapi bersama," kutip Santoso membacakan amanat Mensos, Jumat (10/11/2023).
Perwujudan bangsa yang besar adalah tak melupakan jasa dari pahlawan, lanjut Santoso. Bangsa Indonesia ini adalah manifestasi pasar besar yang dikaruniai begitu banyak sumber daya alam luar biasa, seperti tanah yang subur, hasil laut melimpah, serta memiliki kandungan hasil bumi sumber daya mineral alam yang kaya.
Upacara yang diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai pada Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur itu, kata Santoso, sekaligus jadi momentum tantangan nyata bagi generasi penerus bangsa untuk mengelola sumber kekayaan alam yang berpotensi bagi seluruh penduduk Indonesia, kelangsungan kejayaan Bangsa dan Negara Kesatuan RI.
"Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus bangsa, berbekal semangat nasionalis seperti dicontohkan para pejuang aksi heroik terjadi 10 November 1945. Kini saatnya kita berperan melanjutkan impian besar para pejuang negeri sebagai penghormatan kepada pahlawan bangsa yang telah mengajarkan nilai-nilai perjuangan," paparnya.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jatim, Husnul Maram menambahkan dan berpesan, bahwa terkait refleksi pahlawan adalah peran generasi penerus bangsa harus berjiwa patriotisme dan nasionalis tetap ditumbuhkan, berdaulat menjaga NKRI, bersatu menuju Indonesia emas.
"Apapun, sebesar apapun ancaman dan tantangan yang bergerak akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora, insya Allah bisa takluk dan menjadi pemenang melawan penjajahan modernisasi saat ini," tegas Kakanwil.
Selanjutnya pada masa pengorbanan pahlawan, Maram menggambarkan cerita sejarah singkat aksi heroik pada masa peperangan, dengan hanya berbekal bambu runcing saja dalam pertempuran 10 November 1945. Para pahlawan menghadapi musuh dan dibantu dukungan doa dan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa mampu jadi pemenang kalahkan penjajah.
"Yang dilawan saat itu adalah penjajahan dalam kaitan masih dalam perang dunia, dimana musuh nyatanya dengan bekal persenjataan terbaik," lanjut Maram.
"Bukanlah pada bambu runcingnya senjata kita, melainkan peran doa dan upaya merebut kemerdekaan dengan semangat keyakinan kepada Tuhan Yang maha esa lah, Alhamdulillah, meraih kemenangan," ingatnya mengenang kutipan cerita sejarah.
Pesan Kakanwil Kemenag Jatim yang tak kalah penting dan utama adalah sebagai rakyat dirinya mengajak bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang se nusantara, membela NKRI agar menjadi bangsa besar, maju dan sejahtera.
"Merdeka atau Mati!," ucap kalimat semangat menirukan pekik gelora semangat para pahlawan bangsa. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?