Kali Kedua, Wisata Bromo Ditutup Sementara Saat Akhir Wulan kapitu

Kawasan wisata Bromo, bakal dibuka kembali pada Rabu 10 Januari 2024 besok, pada pukul 16.00 WIB

09 Jan 2024 - 13:30
Kali Kedua, Wisata Bromo Ditutup Sementara Saat Akhir Wulan kapitu
Kawasan wisata Bromo ditutup sementara untuk kali kedua hormati megeng di akhir wulan kapitu yang dilaksanakan Suku Tengger. (FOTO: Armandsyah/SJP).

Kabupaten Probolinggo, SJP - Sejak Selasa (09/01/2024) sore tadi, kawasan Wisata Bromo kembali ditutup sementara untuk wisatawan.

Penutupan itu, berkaitan dengan pelaksanaan megeng, di Akhir Wulan Kapitu yang dilaksanakan warga Suku Tengger.

Penutupan dilakukan dari empat pintu masuk di empat kabupaten penyangga kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Untuk pintu masuk dari Kabupaten Probolinggo, penutupan dilakukan di Desa Wonokerto, sedangkan dari Kabupaten Pasuruan, maksimal sampai Pakisbincil.

Pintu masuk Kabupaten Malang dan Lumajang, di Jemplang. Kepala Resort I Laut Pasir TNBTS, Ariyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran pengunjung sejak pukul 14.00 WIB sore tadi.

“Tujuannya agar jam 16.00 WIB, area sudah steril dari aktivitas wisata,” katanya, Selasa petang.

Terlebih lagi, saat ini, di musim penghujan, kawasan Bromo mulai diguyur hujan tengah hari.

“Jadi biasanya diatas jam 12 siang, itu pasti turun hujan. Karena itu kami siang tadi sudah lakukan penyisiran,” katanya.

Kawasan wisata Bromo, bakal dibuka kembali pada Rabu 10 Januari 2024 besok, pada pukul 16.00 WIB.

Selama 1x24 jam penutupan itu, warga Tengger bakal berada di tengah keheningan.

Sehingga ibadah amati geni, amati lelungan dan amati rasa bisa berlangsung dengan khidmat.

Selama ibadah berlangsung, hanya kepentingan mendesak dan gawat darurat saja yang bisa bergerak. Seperti orang melahirkan, orang sakit atau kebutuhan gawat darurat lainnya.

Guna antisipasi hal itu, di masing-masing desa yang melaksanakan ibadah megeng di akhir wulan kapitu, berjaga petugas gabungan.

Seperti TNI, Polri, Satpol PP, Linmas dan jagabaya Tengger. Petugas gabungan ini juga bertugas di sisi perbatasan desa. Untuk menghalau pengunjung atau warga diluar Tengger yang akan masuk kawasan.

Saat ibadah ini, listrik di kawasan Desa Ngadas hingga Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dihimbau matikan listrik. Guna menambah kesunyian dan mendekatkan diri pada sang hyang widhi.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow