Kadisnakeswan Kabupaten Malang Mengaku Tidak Tahu Inti Kasus Dugaan Korupsi Vaksin PMK

Kabupaten Malang, SJP - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakeswan) Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo mengaku tidak tahu inti masalah kasus dugaan korupsi pada pengadaan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Saya tidak tahu masalahnya dimana, ini kan masih tahap klasifikasi," ucap Kadisnakeswan Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (12/10/2023).

Akan tetapi, ketika ditanya saat menghadiri panggilan tersebut, ada berapa pertanyaan yang dilayangkan penyidik Unit IV Tipikor Satreskrim Polres Malang, Eko mengaku tidak ingat ada berapa pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik.

"Saat diperiksa itu, kami ditanya identitas, kita juga serahkan dokumen seperti juklak dan juknis pelaksanaan vaksin PMK, nggak ngitung berapa pertanyaan, pokoknya saya sudah diperiksa dua pekan lalu. Surat-surat administrasi juga sudah dilihat penyidik, juklak juknis, semua ada disitu, termasuk jumlah petugas vaksinator ada disitu semua," jelasnya.

Dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Malang, lanjut Eko, kala itu waktu pemeriksaan berkisar lebih dari dua jam.

"Masih saya yang diperiksa, kalau katanya bendahara juga akan diperiksa, saya tidak tahu, itu kewenangan penyidik," tegasnya.

Namun, tambah Eko, hingga saat ini sudah ada ratusan ribu vaksin PMK yang sudah disuntikkan ke sapi perah maupun jenis pedaging di Kabupaten Malang, bahkan sampai hari pelaksanaan vaksin PMK masih tetap berjalan. Khususnya vaksin booster kedua.

“Kalau total jumlah vaksin PMK sampai sekarang belum bisa menghitung, tapi perkiraan ya sudah ratusan ribu vaksin, sesuai jumlah ternak yang ada. Kalau sapi perah sudah selesai, sekarang vaksin PMK boster kedua," tukasnya. (*)

Editor: Queen Ve