Kadisdik Kabupaten Malang Sebut Penerapan AI Dalam Pendidikan Butuh Persiapan Matang

Diperlukan kajian dalam implementasi AI mendatang, baik dalam hal sekuritas data, juga kecakapan para pendidik untuk menyamakan persepsi.

23 Feb 2024 - 09:00
Kadisdik Kabupaten Malang Sebut Penerapan AI Dalam Pendidikan Butuh Persiapan Matang
Desain by Canva (SJP)

Kabupaten Malang, SJP – Dilansir dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id secara umum, Artificial Intelligence atau disingkat AI merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, baik dalam kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya. 

Diketahui, pakar ilmu Komputer Professor John McCarthy lah yang memperkenalkan konsep AI pada tahun 1956.

Bahkan, AI telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti search engine, asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Cortana. 

Dalam perkembangannya AI telah mencapai tingkat yang mengagumkan, salah satunya penggunaan kendaraan otonom (self-drive) yang memungkinkan kendaraan melaju dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia

AI juga memiliki potensi besar dalam memajukan bidang-bidang lain seperti bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan reformasi birokrasi, bahkan sekuritas yang berada dalam ruang lingkup intelejen Negara.

Dalam hal pendidikan, penggunaan AI dapat membantu pelajar dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik serta mandiri di masa depan.

Diharapkan penerapan AI dalam hal pembelajaran tidak hanya memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, namun juga memperhitungkan behaviour atau kebiasaan siswa sehari-hari.

Untuk itulah kemudian bermunculan pengembangan Teknologi AI yang berjalan beberapa tahun ini di Indonesia bernama Program Bangkit yang diprakarsai Google Indonesia bersama Pemerintah.

Di tahun 2024 ini Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Google resmi kembali menggelar program tersebut pada Kamis (22/02/2024) di Kantor Google Jakarta.

Bangkit 2024 diselenggarakan sebagai bagian dari Kampus Merdeka Studi Independen Bersertifikat (SIB) yang bekerja sama dengan Google, GoTo, Traveloka, dan mitra lainnya dengan tujuan untuk optimalisasi potensi mahasiswa Indonesia di bidang teknologi. 

Peserta dari kalangan mahasiswa juga bakal dibekali materi AI yang masuk ke dalam kurikulum pembelajaran, mengutip laman Kementrian Pendidikan Riset dan Teknologi.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Sri Suning Kusumawardani turut menambah harapan jika hadirnya program Bangkit bisa meningkatkan keterampilan di bidang teknologi.

Utamanya terkait AI, program tersebut bakal menjadikan Indonesia sebagai pusat talenta-talenta teknologi baik di dalam negeri juga diharapkan bakal bertebaran dikancah internasional.

Bahkan, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam mengatakan komitmen Google Indonesia untuk melatih para mahasiswa yang memiliki potensi di bidang teknologi yang tentunya berdampak dalam kemajuan pendidikan.

Pasalnya sejak 2020, program Bangkit telah melibatkan lebih dari 15.000 peserta yang tak hanya dari universitas tetapi juga mahasiswa vokasi yang mumpuni dalam keterampilan teknologi seperti Mobile Development Android, Cloud Computing, dan Machine Learning, pembelajaran soft skill serta bahasa Inggris. 

Artinya pihak Kemendikbud Ristek menitik beratkan pada AI yang dianggap sebagai landasan teknologi yang bakal menjadi elemen penting di era ini untuk kemajuan Bangsa Indonesia.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, Drs Suwadji katakan, penggunaan AI di pendidikan pastinya bakal membawa dampak baik.

"Penggunaan AI dapat membawa dampak positif yang signifikan, seperti pembelajaran yang lebih efektif dan personalisasi pengalaman belajar untuk setiap siswa," ucapnya saat dikonfirmasi Suarajatimpost, Jumat (23/2)

Menurutnya, berkembangnya teknologi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam hal pencapaian prestasi siswa.

"Ini bisa membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, termasuk kemungkinan peningkatan prestasi belajar siswa secara individu," terangnya.

Meski begitu, Suwadji katakan bahwa diperlukan kajian dalam implementasi AI mendatang, baik dalam hal sekuritas data, juga kecakapan para pendidik untuk menyamakan persepsi.

"Namun, perlu juga dipertimbangkan aspek keamanan data, kesetaraan akses terhadap teknologi, dan persiapan bagi pendidik dalam mengintegrasikan AI dalam proses pembelajaran," tukasnya.

Ia menambah penjelasan, semua penting dilakukan, hal itu guna memastikan penggunaan AI dalam pendidikan memberikan manfaat maksimal, tetapi juga sangat bergantung pada kesiapan baik sarana maupun prasarana fisik yang menunjang penggunaan AI untuk pembelajaran di satuan Pendidikan. (*)

Sumber : www.diktiristek.kemdikbud.go.id ditsmp.kemdikbud.go.id/mengenal-artificial-intelligence-teknologi-yang-akan-mengubah-kehidupan-manusia/

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow