Jerman Butuh Hingga 400.000 Tenaga Kerja dari Luar Negeri, Minat?

Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman Surabaya katakan permasalahan yang dihadapi oleh Jerman tidak jauh berbeda dengan negara Jepang, yakni kekurangan jumlah penduduk, terutama untuk kalangan pemuda

07 Mar 2024 - 16:30
Jerman Butuh Hingga 400.000 Tenaga Kerja dari Luar Negeri, Minat?
Direktur Wisma Jerman Surabaya, Mike Neuber saat bagikan informasi mengenai kebutuhan tenaga lerja asing di Jerman yang capai angka 400.000 (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Mungkin kita sudah tidak kaget dengan kabar bahwa negara Jepang mengalami krisis demografi, yang mana populasi di negara dengan julukan negeri Sakura itu terus menurun secara drastis di tiap tahunnya.

Namun ternyata permasalahan tersebut tidak dihadapi oleh Jepang saja, ternyata Negeri Panzer atau Jerman juga mengalami hal yang serupa.

Bahkan tiap tahunnya ini Jerman membutuhkan kurang lebih 400.000 tenaga kerja dari luar negeri yang alasan utamanya adalah akibat adanya krisis demografi.

"Perusahaan-perusahaan di Jerman itu membutuhkan kurang lebih 1,5 juta pekerja pertahun, dan sekitar 400.000 kuota dari jumlah tersebut disediakan untuk luar negeri," jelas Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman Surabaya pada Kamis (7/2/2024).

Dirinya juga setuju bahwa sebenarnya permasalahan yang dihadapi oleh Jerman tidak jauh berbeda dengan negara Jepang, yakni kekurangan jumlah penduduk, terutama untuk kalangan pemuda.

"Jerman membutuhkan pekerja dari luar sebanyak itu juga dikarenakan kondisi demografi, yang mana jumlah pemudanya kurang untuk mendukung dan menopang sistem ekonomi dan sosial di sana," terang Mike.

"Di samping itu negara yang memiliki penduduk berlebih terkadang memiliki angka pengangguran yang tinggi, maka kebutuhan Jerman akan pekerja luar negeri merupakan win-win solution bagi Jerman dan negara-negara lain," tambahnya.

Saat ditanyai mengenai syarat untuk bekerja di Jerman, Mike menerangkan bahwa yang terpenting adalah seseorang itu bisa berbahasa Jerman dengan level B1 atau C1 untuk tenaga kesehatan, syarat itu bisa dibuktikan melalui sertifikasi.

Wisma Jerman sendiri juga menyediakan ujian kompetensi bahasa Jerman, meliputi 'Goethe-Sertifikat', 'DAF' dan 'AS' yang peminatnya semakin bertambah tiap tahunnya, untuk yang ingin bekerja, bersekolah maupun sekedar ingin belajar Bahasa Jerman yang merupakan bahasa paling sering digunakan di Uni Eropa.

"Meski tidak drastis, peminat untuk kursus itu tuap tahunnya naik, sedangkan peminat untuk ujian menunjukan peningkatan yang tinggi karena memang banyak warga Indonesia yang ingin lanjutkan pendidikannya di jerman," beber Mike.

Adapun program bernama Ausbildung, yang merupakan program resmi dari Jerman melalui pengadaan sekolah vokasi secara gratis untuk menarik minat pemuda dari luar negeri untuk melakukan studi di Jerman.

"Minat masyarakat juga tinggi terkait Ausbildung yang mana akan selalu diangkat KADIN, kami dari Wisma Jerman juga akan mempersiapkan pemuda Indonesia untuk Ausbildung," ungkap Mike.

"Berdasarkan data Deutscher Akademischer Austauschdienst atau Dinas Pertukaran Akademis Jerman menunjukan bahwa ada sebanyak 6.000 mahasiswa Indonesia berkuliah di Jerman," pungkasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow