Investasi di Jawa Timur Tumbuh 50,2 Persen di Triwulan III 2023 Capai Urutan Ketiga Dibanding Nasional
Realisasi tren Investasi di Jawa Timur tumbuh 50,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan III 2023. Capaian ini menempatkan Jawa Timur di posisi ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Surabaya, SJP - Investasi di Jawa Timur tumbuh 50,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan III 2023.
Capaian ini menempatkan Jawa Timur di posisi ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat, Rabu (13/12/2023).
Realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan III 2023 mencapai Rp38,9 triliun. Jumlah ini meningkat 25,1% dibandingkan triwulan II 2023.
Secara kumulatif, realisasi investasi di Jawa Timur sepanjang periode Januari-September 2023 mencapai Rp100,1 triliun.
Nilai ini meningkat 26,0% dibandingkan periode sama pada tahun 2022.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemrov Jatim, Dyah Wahyu Ermawati katakan, pertumbuhan investasi di Jawa Timur didorong oleh beberapa faktor.
Faktor- faktor tersebut adalah tren hilirisasi investasi yang semakin meningkat, terutama di sektor manufaktur dan kemudahan berinvestasi di Jawa Timur, yang didukung oleh berbagai kebijakan dan insentif dari pemerintah daerah.
Jawa Timur Strategis Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan III 2023 didominasi oleh sektor pertambangan (Rp7,9 triliun), transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp5,1 triliun), industri makanan (Rp4,0 triliun), industri logam dasar, barang logam bukan mesin & peralatannya (Rp4,0 triliun), serta industri kimia & farmasi (Rp3,0 triliun).
Berdasarkan lokasi, realisasi investasi terbesar di Jawa Timur pada triwulan III 2023 berasal dari Kabupaten Gresik (Rp14,4 triliun), Kota Surabaya (Rp5,2 triliun), Kabupaten Sidoarjo (Rp4,3 triliun), Kabupaten Pasuruan (Rp2,3 triliun), dan Kabupaten Mojokerto (Rp1,7 triliun).
Sedangkan untuk lokasi penyumbang terbesar mencakup Jawa Timur meliputi Kabupaten Gresik (Rp 14,4 T), Kota Surabaya (Rp 5,2 T), Kabupaten Sidoarjo (Rp 4,3 T), Kabupaten Pasuruan (Rp 2,3 T), dan Kabupaten Mojokerto (Rp 1,7 T).
Sementara menurut Negara asal, realisasi PMA masih didominasi oleh investasi dari Amerika Serikat (Rp 7,7 T), Jepang (Rp 4,1T), Singapura (Rp 1,2 T), RRT (Rp 0,6T) dan Australia (Rp 0,5 T).
Investasi PMA secara keseluruhan pada triwulan II lebih dominan di bidang manufaktur dengan kontribusi sebesar Rp 7,9 triliun atau mencapai 48,8% dari realisasi investasi PMA.
Sementara PMDN cenderung didominasi sektor tersier (perdaga ngan dan jasa) dengan nilai Rp 11,3 T atau setara 49,7% dari total realisasi PMDN.
Terhadap hal ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa hal ini tidak lepas dari upaya pedomani arahan program champion pemerintah dalam hilirisasi investasi.
"Jawa Timur menjadi salah satu peny umbang nilai realisasi investasi unt uk hilirisasi di triwulan Il 2023 dengan perolehan Rp. 15,3 T" ungkap Gubernur Khofifah.
Namun yang perlu dicermati, meski capaian realisasi investasi triwulan IlIl 2023 semakin meningkat diba nding periode - periode sebelumnya, Gubernur Khofifah menyampaikan agar tidak lengah.
Hal ini karena masifnya pembangunan infrastruktur melalui pembangunan jalan tol pelabuhan, aksesibilitas jalan mendorong tumbuhnya pusat - pusat kegiatan ekonomi baru di luar Jawa yang menarik investasi di luar Pulau Jawa, terutama dalam hal hilirisasi mineral dan logam.
Menurutnya, fokus utama adalah tetap jaga dan tingkatkan iklim investasi khususnya investasi hijau berkelanjutan.
Penggalian potensi investasi, sambung Khofifah, harus sesuai arahan Kementrian Investasi berkaitan dengan peta jalan hilirisasi investasi strategis hingga tahun 2040 untuk 21 komoditas dan 8 sektor prioritas antara lain mineral, batubara, minyak, gas alam, perkebunan, kelautan, perikanan, serta kehutanan.
"Kita berharap dengan upaya - upaya yang digalakkan dapat meningkatkan iklim berinvestasi di Jawa Timur, sehingga menjadikan Jawa Timur sebagai jujugan investor dalam menanamkan modal.
Dampak positifnya pada peningkatan capaian realisasi investasi di Jawa Timur mampu ciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan, kesejahteraan serta pemerataan ekonomi Jawa Timur," pungkasnya. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?