Inspiratif! Novika Adi Wibowo, Pemuda Asal Pati Sabet 2 Penghargaan dalam Wisuda UM Periode 124
Kota Malang, SJP - Salah satu pemuda asal Pati, Novika Adi Wibowo berhasil menyelesaikan studinya pada Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) Program Doktor Pendidikan Geografi.
Lulus dengan predikat cumlaude IPK 4,00 dan masa studi tercepat, Novika Adi Wibowo dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program Doktor Pascasarjana Universitas Negeri Malang yang diumumkan pada acara Wisuda Lulusan UM periode 124.
Novika Adi Wibowo berhasil menyelesaikan kuliah dalam kurun waktu yang relatif cepat, yaitu 2 tahun 3 minggu.
Informasi jumlah wisudawan dan wisudawan terbaik ini disampaikan langsung Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd pada pidato sambutannya yang dibacakan saat membuka secara resmi Rapat Terbuka Senat Universitas Negeri Malang, yang berlangsung cukup hikmat.
Sebagai bentuk apresiasinya, Rektor UM menyerahkan penghargaan dan cinderamata secara langsung kepada Novika Adi Wibowo sebagai lulusan terbaik.
Adi mengikuti prosesi wisuda ini bersama dengan 1024 orang wisudawan/ wisudawati yang terdiri dari program diploma, sarjana, magister dan doktor.
Tidak tanggung-tangung, Adi menyabet 2 penghargaan sekaligus yaitu Wisudawan Terbaik Tingkat Fakultas dan Wisudawan Terbaik Tingkat Universitas.
“Alhamdulillah, saya bahagia dan bersyukur telah menyelesaikan studi di Pascasarjana Universitas Negeri Malang dengan optimal. Terima kasih yang tak terhingga, saya haturkan kepada bapak Rektor Universitas Negeri Malang, Bapak Dekan FIS dan rekan-rekan dosen yang telah memberi dukungan selama proses perkuliahan hingga saya bisa berada pada titik ini, terutama ketiga pembimbing saya, Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd; Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si dan bapak Syamsul Bachri, S.Si., M.Sc., Ph.D yang sudah luar biasa mendampingi dan membimbing saya. Terima kasih Universitas Negeri Malang,” ucapnya kepada Suarajatimpost.com
Adi mengaku jika proses perkuliahannya pada Pascasarjana Universitas Negeri Malang ini cukup berat karena dilalui dengan banyak tantangan.
“Pendidikan saya di jenjang Doktor ini saya lalui dengan cukup sulit dimana saya harus struggling menstabilkan pikiran saya karena tanpa didampingi oleh kedua orang tua saya. Pada jenjang S1 saya kehilangan ibu saya, selanjutnya di awal perkuliahan S3, disusul oleh ayah saya yang juga meninggal dunia. Alhamdulillah pembimbing saya mendampingi saya dengan begitu luar biasa memantau progress studi saya agar selalu on the track” tambahnya.
Terakhir, Adi juga berpesan kepada para pemuda.
“Bagaimanapun kondisi yang dihadapi, selalu yakini bahwa Allah akan menyertai dan memberikan segala solusi,” tandasnya. (0)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?