Ini Upaya Pemkab Bondowoso Cegah Perundungan di Sekolah
Kasus perundungan di sekolah harus mendapat atensi dari lembaga pendidikan dan pemerintah. Bahkan, peran serta orang tua dalam membentuk karakter anak, juga diperlukan, agar anak-anak tidak terjerumus dalam tindakan kriminal, kekerasan dan bullying.
Kabupaten Bondowoso, SJP - Baru- baru ini, Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso melaunching Inovasi Wajar Siaga (Wujudkan Anak Belajar dengan Senang, Inspiratif, Aman, dan Bahagia), di Pendopo Raden Bagus Assra Bupati.
Inovasi ini menjadi upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, dalam memberikan rasa aman saat di sekolah. Bahkan, diharapkan tidak ada kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah.
Guna mendukung Inovasi Wajar Siaga ini, kemudian dibentuklah tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) di seluruh satuan pendidikan mulai dari tingkat Paud, TK, SD, dan SMP, baik negeri maupun swasta di Kabupaten Bondowoso.
Kata Pj Bupati Bondowoso, pengukuhan TPPK ini menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, sebagai bentuk komitmen menindaklanjuti kebijakan permendikbud Nomor 46 tahun 2023, tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
"Hal ini juga menunjukkan komitmen kita semua khususnya yang berada di satuan pendidikan, untuk memperkuat satuan pendidikan yang ramah anak. dengan mencegah timbulnya segala bentuk kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan," kata Bambang Soekwanto, Sabtu (30/3/2204).
Untuk memperkuat program dan kegiatan dari TPPK ini, Pemkab Bondowoso akan mendukung optimalisasi dalam melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak di satuan pendidikan.
"Mendatang, mari bersama-sama memperkuat sinergitas dan kolaborasi seluruh pihak dan warga sekolah, untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang ramah pada anak dan tanpa perundungan," pesannya.
Menurut Pj Bupati, keterlibatan dari ormas juga menjadi bagian penting untuk ikut serta berperan dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, untuk mencegah timbulnya kasus kekerasan terhadap anak di lingkungan.
Dikonfirmasi terpisah, Pj Sekda Bondowoso Haeriyah Yuliati, memberikan atensi khusus terkait perundungan di lingkungan sekolah, agar tidak terjadi di Bumi Ki Ronggo. Oleh sebab itu, semua lembaga dan guru di sekolah, harus ekstra pengawasan di jam istirahat dan pulang sekolah.
"Harus melakukan pengawasan secara maksimal. Utamanya, di saat jam istirahat atau pun pulang sekolah. Jangan sampai anak-anak bermain pada hal-hal yang membahayakan atau beresiko, tanpa pengawasan dari pihak sekolah," imbaunya.
Peran serta orang tua juga sangat penting dalam membentuk karakter anak, selama ada di rumah. Sehingga, selain dukungan dari lembaga pendidikan, orang tua siswa harus bisa mengedukasi, agar tidak melakukan perundungan.
"Harus seimbang. Di sekolah para siswa mendapatkan ilmu dan pengawasan, di rumah, orang tua harus bisa memberi pemahaman agar para siswa tidak terlibat aksi kekerasan, kriminal dan perundungan," tegasnya.
Saat ini, pengawasan lembaga pengembangan dan guru bisa ditunjang melalui kamera CVTV. Sehingga, kata Pj Sekda, lembaga pendidikan yang kurang maksimal pengawasannya, agar memasang CCTV.
“Jika sudah ada sarana itu sekolah tak bisa mengelak bahwa kejadian itu ada," pungkasnya. (*)
Editor : Tri Sukma
What's Your Reaction?