Heboh di Medsos Kemunculan Klitih di Banyuwangi, Polisi : Dipastikan Hoaks
Polisi mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial. Pihaknya juga meminta netizen untuk tak mudah menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Warga Banyuwangi dihebohkan dengan munculnya video penangkapan remaja dalam kondisi berdarah-darah.
Video itu digandeng dengan video lain yang menampilkan aksi beberapa pengendara motor saling kejar-kejaran.
Dalam postingan di media sosial, aksi itu dinarasikan sebagai aksi dugaan klitih yang terjadi di Srono, Banyuwangi. Video itu kemudian mendapat berbagai macam respon dari netizen.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Srono AKP Junaedi mengatakan, aksi video yang berisi beberapa remaja kejar-kejaran memang terjadi di Kecamatan Srono.
Namun video yang menggambarkan seseorang yang diduga pelaku klitih ditangkap warga bukan terjadi di Banyuwangi. Sehingga narasi klitih yang beredar di medsos itu hoaks.
Junaedi menjelaskan, pihaknya langsung mendatangi lokasi video usai video tersebut viral.
"Saya sudah ke rumah warga sekitar yang melihat langsung," katanya, Selasa (7/11/2023).
Menurut informasi yang dihimpun kepolisian, video remaja berkejaran sepeda motor terjadi pada Minggu (5/11/2023) dini hari.
"Itu ada anak bertengkar. Sepeda motoran berkejar-kejaran. Ada salah satu (remaja) yang membawa senjata tajam. Akhirnya dihadang oleh warga sekitar," kata Junaedi.
Setelah dihadang warga, mereka pun pergi meninggalkan lokasi.
Sementara soal video lain yang beredar, yakni penangkapan orang yang diduga pelaku klitih bukanlah kejadian di Banyuwangi.
Hasil penelusuran polisi, video tersebut tersebut adalah kejadian di Sidoarjo. Video itu, kata dia, tak ada kaitannya dengan video lainnya yang tempat kejadian perkaranya berada di Srono.
"Jadi video tersebut tidak ada kaitannya," tambahnya.
Hingga saat ini, polisi tidak menerima laporan terkait kejadian tersebut. Polisi juga masih mendalaminya.
Junaedi mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial. Pihaknya juga meminta netizen untuk tak mudah menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?