Harga Ikan Laut Meroket, Warga Jember Beralih ke Ikan Air Tawar
Pergerakan harga ikan laut itu dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang membuat nelayan enggan melaut
JEMBER, SJP - Menjelang pergantian tahun dari 2024 ke 2025, warga Kabupaten Jember sibuk berburu ikan. Sebab, sudah menjadi kebiasaan mereka mengisi malam Tahun Baru dengan aktivitas bakar-bakar ikan.
Namun, kali ini warga sedikit kecewa. Karena akibat cuaca buruk yang kerap mengundang angin kencang, membuat para nelayan takut untuk melaut. Sehingga ketersediaan ikan pun jadi sangat terbatas.
Akibatnya, para pedagang kesulitan mendapatkan ikan. Bahkan di tempat pelelangan ikan pun, yang biasanya melimpah dengan ikan, kini sangat terbatas. Hal itu dipicu oleh cuaca buruk yang kerap menyelimuti langit Jember.
Sekalipun ada, harga ikan di pasaran kini melambung tinggi. Sebab, ikan-ikan itu bukan hasil tangkapan nelayan lokal. Melainkan didatangkan dari kabupaten lain. Sebagian besar didatangkan dari Probolinggo.
Harga ikan kini naik hampir dua kali lipat. Biasanya harga ikan tongkol Rp 30 ribu, sekarang hingga naik menjadi Rp 50 ribu. Bahkan ikan kakap dan kerapu, kini bisa harganya tembus di angka Rp 120 ribu.
"Ikan memang tahun ini agak mahal. Karena kendala cuaca di Puger. Kami sendiri mendatangkan dari luar Jember untuk memenuhi kebutuhan," ucap Ali Mahrus, salah satu pedagang ikan di Puger, Selasa (31/12/2024).
Karena melambungnya harga ikan, dan stok yang sangat terbatas. Para calon pembeli pun banyak yang pulang dan memilih berburu ikan air tawar. Sebab harganya relatif terjangkau. Kebetulan sedang musim panen ikan air tawar.
Dessy Sujarwati, warga Desa Semboro mengaku kecewa ketika datang ke tempat pelelangan ikan di Puger justru tidak dapat apa-apa. Stok ikan yang tersedia sangat sedikit dan tidak banyak pilihan. Harganya pun mahal.
Menurutnya, kondisi saat ini beda dengan tahun sebelumnya. Dulu, hanya dengan Rp15 ribu, bisa dapatkan tiga ekor ikan tongkol dengan ukuran sedang. Sekarang, harus keluarkan Rp45 ribu untuk dapatkan tiga ekor ikan tongkol. Itu pun ukurannya kecil.
"Ini saya beli sedikit. Karena keluarga saya banyak," ungkapnya, Selasa (31/12/2024).
Untuk memenuhi kekurangannya, Dessy memilih untuk mencari ikan air tawar. Seperti gurami dan nila. Menurutnya, harga ikan gurami dan nila lebih terjangkau dibandingkan harga ikan laut.
"Ini mau cari tambahan ikan air tawar jenis gurami dan nila yang harga nya satu kilo hanya Rp30 ribu sampai Rp35," ucapnya.
Pantauan di lokasi pelelangan ikan di Kecamatan Puger, jumlah pembeli cenderung mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Perahu nelayan pun tampak bersandar di dermaga tanpa ada aktivitas. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?