Gubenur Jatim Tinjau Pasar Murah di Tuban 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tuban di dampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky meninjau Pasar murah dan Stok Pangan 

03 Oct 2023 - 10:45
Gubenur Jatim Tinjau Pasar Murah di Tuban 
Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi pasar murah didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky (Foto : Atmo/SJP)

Kabupaten Tuban,SJP - Kunjungan kerja (kungker) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Tuban meninjau pelaksanaan operasi pasar murah yang dilaksanakan kompleks Pendapa Kridha Manunggal Tuban.

Dalma kungker tersebut, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky berkeliling ke sejumlah stan bahan pangan.

"Ada beras, telur, gula, minyak, monggo ditumbas, murah,” serunya kepada masyarakat yang telah memadati kawasan pelataran Pendapa Krida Manunggal Tuban, Selasa (3/10/2023).

Khofifah mengungkapkan, Kabupaten Tuban menjadi titik ke 22 pelaksanaan operasi pasar murah Pemprov Jawa Timur.

Tujuan operasi pasar murah tersebut adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan lebih murah, di tengah harga beras yang sedang melambung tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga mengatakan, jika stok bahan pangan di Jawa Timur aman.

Ia menjelaskan, di tengah krisis pangan global yang terjadi, Jawa Timur masih mengalami surplus padi 9,23 persen per  September 2023 years by years, dan mampu menyuplai 16 provinsi di Indonesia Timur. Bahkan tahun ini Jatim mampu menyuplai Riau dan Sulawesi Selatan.

“Tidak hanya untuk warga Jawa Timur, namun beras kita didedikasikan untuk seluruh masyarakat  bangsa,”  ungkapnya kepada suarajatimpost, Selasa (3/10/2023).

Terkait harga beras yang masih tinggi, Khofifah menyebutkan, Jatim masih berada di level Harga Eceran Terendah (HET) nomor dua dari bawah di pulau Jawa.

Tingginya harga gabah medium dan premium dipengaruhi oleh  harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) yang sudah di atas HET sejak sampai di tempat penggilingan.

“Mudah-mudahan nilai tambah tersebut bisa dinikmati oleh petani,” harapnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, krisis pangan memang mulai dirasakan di berbagai belahan dunia.

Hal tersebut diperburuk dengan adanya perang Rusia versus Ukraina, yang berdampak pada suplai pupuk. Selain itu juga perubahan iklim yang terjadi nyata terasa dan berpengaruh pada cuaca ekstrim.

“Seperti kemarau panjang ini, juga berdampak pada ketahanan pangan kita,” ucapnya.

Namun, Indonesia khususnya Jawa Timur mampu bertahan dengan jumlah produksi padi yang selalu surplus dalam tiga tahun terakhir.

Masih menurut Khofifah, menghadapi krisis pangan, Pemprov Jawa Timur telah melakukan upaya mitigasi pencegahan dengan mengoptimalkan sumur pompa dan saluran irigasi untuk petani.

Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pimpinan daerah, agar petani mendapatkan prioritas, utamanya terhadap layanan irigasi secara maksimal untuk menjaga jumlah produksi.

Selain itu, harus ada proses lebih komprehensif agar ketahanan pangan bisa dibangun oleh semua lini. Setiap jengkal lahan harus dimaksimalkan untuk ketahanan pangan, sehingga kebutuhan pangan terpenuhi.

“Bisa menanam sayur, buah dengan menggunakan polibag untuk memberikan penguatan ketahanan pangan di lingkup terkecil,” pungkasnya. (**)

Editor: Queen Ve 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow